Revolusi Pep Guardiola di Manchester City Ditandai Lewat Bintang AC Milan, Bangun Ulang Skuad Maut
Murhan June 12, 2025 08:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Manchester City mulai membangun ulang skuad mautnya demi mendominasi Liga Inggris.

Pep Guardiola sebagai pelatih memulai revolusi dengan membajak pemain andalan AC Milan.

 Setelah melalui musim tanpa trofi, sinyal revolusi Manchester City mulai terlihat dari Etihad.

Selama bertahan-tahun di bawah asuhan Pep Guardiola, Manchester City menjadi satu tim yang cukup disegani.

Mereka selalu menjadi penantang gelar yang serius dalam setiap kompetisi yang diikuti, Liga Inggris, Piala FA hingga Liga Champions.

Namun, musim lalu taji itu menghilang. The Citizens hanya finis di peringkat tiga. Mereka kehilangan aura tak terkalahkan.

Kini, menatap musim yang baru Manchester City telah menyusuan ulang skuadnya. Empat pemain telah didatangkan.

Yang terbaru adalah Tijjani Reijnders, setelah sebelumnya sukses mendatangkan  Rayan Aït-Nouri, Marcus Bettinelli, dan Rayan Cherki.

Mereka disiapkan Guardiola untuk menghadapi musim dengan tekanan besar, mulai dari Piala Dunia Antarklub di Amerika hingga perebutan gelar Liga Inggris.

Man City telah kehilangan Kevin De Bruyne yang selama ini menjadi ikon di lini tengah, sebagai penerjemah strategi Guardiola di lapangan.

Selain De Bruyne, banyak nama besar seperti Grealish, Walker, dan Kalvin Phillips dikabarkan akan hengkang. 

Kehilangan Kevin De Bruyne memaksa perubahan besar. Dan kedatangan Reijnders adalah sebuah jawaban yang terasa seperti bagian dari revolusi taktis.

City tak lagi bisa mengandalkan pola lama. 

Mereka butuh energi baru, ritme baru, dan pemain yang bisa membawa permainan ke arah yang lebih dinamis.

Tijjani Reijnders memang bukan duplikat De Bruyne, tapi ia membawa dimensi baru dengan atribut yang dimiliknya.

Reijnders adalah sosok gelandang kreatif yang musim lalu cukup bersinar. 

Ia dinobatkan sebagai gelandang terbaik Serie A.

Pemain 26 tahun itu menawarkan fisikalitas, progresi vertikal, dan kemampuan membongkar lini lawan lewat umpan serta pergerakan tanpa bola yang tajam.

Reijnders mencetak 10 gol dan 4 assist untuk Milan musim lalu, dengan 77 tembakan—terbanyak di antara gelandang non-striker Serie A. 

Dilansir BBC Sports, ia juga memimpin statistik umpan tembus garis lawan, termasuk 47 kali memecah lini pertahanan lawan dan 275 progresi bola ke depan.

Di City, di bawah arahan Guardiola, banyak yang meyakini potensinya bisa berkembang lebih jauh.

Jelas akan ada harapan bersar yang tertuju pada Tijjani Reijnders yang didatangkan dari AC Milan senilai £46,5 juta.

Bukan Tanpa Risiko

Meski gemilang saat menyerang, kontribusi defensif Reijnders masih minim—hanya 0,8 tekel dan 3,6 perebutan bola per 90 menit.

Tapi kekurangan ini bisa tertutupi dengan sistem City yang sudah terstruktur dan keberadaan Rodri sebagai jangkar utama.

Guardiola tahu persis apa yang ia butuhkan. Bukan replika De Bruyne, melainkan penyempurna dinamika baru di lini tengah. 

Dengan intensitas dan kemampuan bermain dalam skema transisi cepat, Reijnders adalah kepingan yang pas untuk memperbarui wajah City.

Transfer pemain yang masih memiliki keturunan Indonesia itu menjadi bukti terbaru keseriusan City membangun ulang mesin mereka yang sempat macet.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.