TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto kembali menyampaikan apresiasi terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemerintahan sebelumnya atas keberhasilan pembangunan nasional.
Menurutnya, pembangunan pemerintahan sebelumnya menjadi landasan pemerintahannya melaju cepat di awal masa jabatan.
Prabowo menyebut kesinambungan antar-rezim menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas dan percepatan pembangunan.
“Saya tekankan di sini, transisi dari pemerintah Pak Jokowi kepada saya ikut menentukan bahwa kita sekarang bisa bekerja dengan cepat,” ujar Prabowo dalam pidatonya saat menutup Konferensi Infrastruktur Internasional di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (12/6/2025),
Ia menegaskan, banyak capaian pemerintah saat ini merupakan kelanjutan dari upaya panjang lintas masa, bukan hasil instan.
Menurutnya, tidak ada pembangunan bangsa yang datang jatuh dari langit melainkan dibangun bertahap dengan generasi sebelumnya.
"Semua pemerintahan sebelum ini sangat berjasa. Kalau kita bicara infrastruktur, kita bisa lihat dengan mata kita apa yang dibangun Bung Karno, Presiden Soeharto, dan para presiden sesudahnya. Kita harus berani mengakui kebaikan dan keberhasilan mereka,” tutur mantan Menhan itu.
Salah satu capaian yang ia sebut sebagai tonggak penting ialah ketahanan pangan nasional.
Prabowo mengklaim cadangan beras pemerintah saat ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
Selain itu, data kuartal pertama 2025 menunjukkan lonjakan produksi beras hingga 48 persen di Sumatera Selatan.
"Di beberapa daerah, sekarang sudah ada yang panen empat kali dalam setahun. Produksi per hektare bahkan bisa sampai tujuh hingga delapan ton gabah. Ini bukan hal kecil. Ini prestasi dunia,” tegasnya.
Prabowo menyebut, kebijakan deregulasi besar-besaran menjadi kunci mempercepat perputaran distribusi pupuk dan meningkatkan efisiensi produksi.
Ia mengaku telah memangkas 145 aturan distribusi pupuk bersubsidi yang selama ini berbelit-belit.
"Tadinya dari pabrik pupuk menuju petani harus lewat izin menteri, dirjen, gubernur, bupati, camat. Sekarang langsung ke Gapoktan. Produksi langsung naik,” katanya.
Prabowo juga menekankan pentingnya pemerintahan yang efisien dan berani dalam mengelola kekayaan negara.
Ia menyoroti banyaknya sumber daya nasional yang belum dinikmati sepenuhnya oleh rakyat karena lemahnya keberanian dan disiplin negara dalam menjaganya.
"Saya lihat kekayaan kita luar biasa. Tapi kita kurang tegas, kurang disiplin, kurang keras menjaga kekayaan itu. Terlalu banyak kekayaan Indonesia yang tidak sampai ke rakyat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prabowo menyatakan keberhasilan pemerintahannya ke depan harus dibangun di atas fondasi yang telah diletakkan para pendahulu.
Ia menolak narasi bahwa capaian pembangunan hanya hasil kerja satu rezim semata.
"Pembangunan bangsa adalah kerja panjang. Yang sekarang kita lakukan adalah prioritas. Saya akan teruskan yang baik, saya akan perbaiki yang belum optimal, dan saya tidak akan malu mengakui keberhasilan pemerintah-pemerintah sebelumnya,” tegasnya.