BANJARNASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN-Ahmad Dhail, menulis surat terbuka kepada Wali Kota Banjarmasin, Wakil Wali Kota, dan Direktur Utama PAM Bandarmasih. Ia mengungkapkan keputusasaan dan memohon kepada para pejabat untuk mendengar dan menanggapi masalah air bersih di daerahnya.
Ahmad Dhail menjelaskan bahwa ia telah mengalami masalah air bersih di dua tempat tinggalnya sebelumnya, yaitu di Teluk Tiram Darat dan Tanjung Pagar.
Di Teluk Tiram Darat, air tidak mengalir tanpa menggunakan mesin pompa, dan warga harus membeli air bersih setiap pagi. Di Tanjung Pagar, air mengalir tetapi dengan aliran yang sangat kecil dan sering tidak mengalir.
"Alhamdulillah di sini mengalir tapi kecil sekali, bahkan sudah beberapa bulan belakangan ini lebih banyak durasi tidak mengalirnya," kata Ahmad Dha'il dalam surat terbukanya.
Ahmad Dhail telah membuat laporan melalui akun Instagram "lapor_banjarmasin" dan mengaku mendapat respons cepat dari adminnya. Petugas PAM Bandarmasin juga datang ke rumahnya setelah laporan tersebut. Namun, Ia menilai masalah air bersih masih belum teratasi.
Dalam suratnya, Ahmad Dhail menekankan pentingnya air sebagai sumber kehidupan dan meminta para pejabat untuk membayangkan bagaimana kehidupan di rumah yang airnya tidak mengalir. Ia berharap agar para pejabat dapat mengatasi masalah "sederhana" ini dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
"Saya memang sering mengkritisi PDAM sejak 2021 sejak saya tinggal di Teluk Tiram tapi belum pernah ditanggapi sampai saya buat surat terbuka alhamdulillah direspont," terang Ahmad Dhail saat ditemui di rumahnya Kamis (12/6/2025) Pukul. 10.00 Wita.
Di tengah hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, sebagian warga Banjarmasin harus menghadapi kekesalan yang tak kunjung usai. Air PDAM yang mengalir dengan aliran yang sangat pelan. Ahmad Dhail bukan satu-satunya yang mengalami masalah ini, Muhammad Fitri warga Jl Tatah Bangkal Luar Banjarmasin Selatan juga mengaku alami hal serupa. Kamis (12/6/2025) Pukul 11.00 Wita
Masalah macetnya air, diakui oleh Muhammad Fitri kerap kali ganggu aktivitas rumah tangganya seperti urusan cuci piring, cuci pakaian dan mandi.
"lumayan sering bang, dampaknya lumayan banyak mulai dari tertundanya pekerjaan rumah seperti mencuci piring, pakaian, mandi, dll," keluh Muhammad Fitri dengan nada kecewa.
Masalah air PDAM yang mengalir dengan waktu yang tidak menentu dan bahkan sering kali macet atau berakhir dengan aliran yang kecil, membuat sebagian warga Banjarmasin merasa sangat kesal. Macetnya air pun berdampak dalam masalah ibadah, warga Banjarmasin mayoritas Muslim yang erat kaitannya dengan whudu (bersuci dengan air) untuk shalat lima waktu, sering terkendala akibat macetnya aliran air PDAM.
"Bisa mulai dari jam tengah malam sampai sore, bisa juga mulai jam 11 malam sampai jam 3 an sore, bisa juga dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi. Berdampak sekali terlebih kesulitan melaksanakan ibadah terutama sholat 5 waktu pada saat kemacetan air pam tersebut," terang Muhammad Fitri dengan nada kesal.
Ketika keran air diputar terlihat aliran air tidak begitu lancar, alirannya benar-benar pelan. Untuk mengisi satu bak air kamar mandi diperkirakan akan membutuhkan waktu yang cukup panjang.
"Jam-jam begini memang sering lambat, cuci piring saja tidak bisa apa lagi mencuci motor makin tidak bisa lagi," ucap Muhammad Fitri dengan nada orang Banjar yang sedang gusar.
Ade warga Sutoyo S Banjarmasin Barat membenarkan perihal masalah aliran air PDAM di rumah-rumah warga. Dirinya mengaku di rumahnya aliran air lancar karena menggunakan mesin, namun dia tak menafikan untuk rumah lainnya yang tidak menggunakan mesin aliran air akan melambat.
"Bujur (benar), lambat buat mereka yang tidak menggunakan mesin langsung lewat keran, kalau saya pakai mesin jadi deras. Tapi tidak semua begitu, biasanya warga-warga terdalam aja di Teluk Dalam yang aliran airnya pelan" ucap Ade dengan nada yang lugas.
Derita sebagian warga Banjarmasin ini tak kunjung usai, air PDAM yang mengalir dengan aliran yang sangat pelan bahkan sering macet membuat kehidupan sehari-hari mereka menjadi cukup sulit. Mulai dari urusan dapur, cuci mencuci, hingga merambah ke urusan ibadah.
(Banjarmasinpost.co.id/Saifurrahman).