Review Film Keluarga Super Irit: Muliakan Kata Hemat, Bedakan dari Pelit
kumparanHITS June 13, 2025 05:40 AM
Sama seperti musik, film bukanlah buah yang tiba-tiba jatuh dari pohon. Ada proses olah rasa, perkawinan realita dan cerita, yang disalurkan lewat medium visual. Kadang realita yang disajikan begitu relevan dengan kehidupan, memberikan makna baru dan terukur.
Salah satunya yang tersaji dalam film terbaru Falcon Pictures, Keluarga Super Irit, yang tayang hari ini, Kamis (12/6) di bioskop. Film karya sutradara Danial Rifky ini jadi olahan hangat dan ringan, tetapi terasa sangat dekat dengan keseharian.
Aktor Dwi Sasono dan Widi Mulia berbagi layar bersama tiga anak mereka, yaitu Widuri Puteri, Dru Prawiro Sasono, dan Den Bagus Sasono dalam film ini. Chemistry mereka tak perlu diragukan. Seperti kata Widi Mulia, mereka hanya menyeret kebersamaan dari rumah ke lokasi syuting.
Keseharian keluarga mereka yang sederhana membuat Widi Mulia mudah menjalankan peran kali ini. Karakter Linda bertransformasi menjadi sebuah prinsip.
"Prinsip-prinsip irit memang sudah saya lakukan di rumah. Jadi pas baca skripnya, 'Ah, ini mah udah biasa gue lakukan di rumah'," kata Widi dalam konferensi pers, belum lama ini.
Sejak awal cerita, film ini menggambarkan semesta keluarga Sukaharta yang sangat bahagia, tenang, dan penuh gembira. Prinsip hidup frugal sudah diterapkan sebelum masa sulit menerpa.
Namun keluarga yang hobi berhemat ini, mendadak harus hidup ekstra lebih irit lagi setelah kepala keluarga mereka Dwi Sasono, harus didepak dari pekerjaannya.
Sasono's Family Terlibat Dalam Film Baru Garapan Falcon Pictures Berjudul Keluarga Super Irit Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sasono's Family Terlibat Dalam Film Baru Garapan Falcon Pictures Berjudul Keluarga Super Irit Foto: Aprilandika Pratama/kumparan

Realita Keluarga Sasono, Kesederhanaan dan Makna Hemat

Apa yang dijalankan keluarga Sukaharta sepanjang film tak hanya dekat dengan keluarga Sasono. Mungkin bagi kita, penonton, yang juga menerapkan hidup hemat, tentu sangat memberi kehangatan.
Beberapa adegan sangat memikat dan dieksekusi dengan baik. Seperti komunikasi tentang uang antara ayah dan ibu, anak-anak yang bekerja sama demi menambah uang jajan, itu terasa seperti mozaik dalam hidup kita sebagai penonton.
Dwi Sasono pun punya pendapat selaras. Menonton film ini seperti membuka kembali lembaran pengalaman pribadinya.
“Kami pernah mengalami masalah seperti itu, masalah finansial. Siapa yang enggak pernah mengalami?” ungkapnya.
Perilisan Poster dan Trailer Film Keluarga Super Irit di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (3/5). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perilisan Poster dan Trailer Film Keluarga Super Irit di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (3/5). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan

Akting Dru, Den, dan Widuri

Seluruh ansemble cast dalam film Keluarga Super Irit punya porsi yang seimbang. Akting Dru dan Den juga memuaskan, meskipun disandingkan dengan Widuri, Dwi Sasono, dan Widi Mulia yang punya jam layar lebih tinggi di perfilman Indonesia.
Lima ansemble cast itu berhasil menyampaikan pesan penting meski tampil dalam kemasan ringan.
“Enggak menyangka, filmnya sangat padat dan sangat bermakna. Tidak sempurna, tapi ada ujungnya. Keluarga Sukaharta ini bisa merefleksikan cara bertahan di masa sulit,” ujar Dwi Sasono.
Wajar, ketika Dwi Sasono kagum dengan proses perjalanan keluarganya dalam film. Dwi memberi pujian khusus untuk anak-anaknya, terutama putra sulung, Dru.
“Terutama Dru, dari awal sudah mau berusaha, mau latihan. Aku kagum sama Dru, Denden, Widuri," ucap Dwi Sasono.
Sasono's Family Terlibat Dalam Film Baru Garapan Falcon Pictures Berjudul Keluarga Super Irit Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sasono's Family Terlibat Dalam Film Baru Garapan Falcon Pictures Berjudul Keluarga Super Irit Foto: Aprilandika Pratama/kumparan

Sebuah Refleksi

Berbagai cara lucu, unik, dan kadang terasa kelewat batas, dilakukan oleh semua keluarga Sukaharta untuk bertahan hidup. Copying mechanism yang dinamis ini menjadi daya tarik tersendiri.
Mulai dari pindah rumah, mencari tambahan pemasukan, bepergian naik sepeda, memanfaatkan fasilitas umum, hingga mengandalkan undangan hajatan untuk makan yang lezat dan banyak.
Meski dikemas dalam balutan komedi, film ini mengajak kita untuk berefleksi, tentang solidaritas keluarga, makna cinta, dan cara bertahan di masa sulit.

Kekurangan

Nampaknya, film ini berdurasi sangat panjang, yaitu 1 jam 56 menit. Beberapa adegan semestinya perlu diselaraskan dan dibuang yang kurang terasa penting.
Pada bagian ending, film ini juga terasa agak antiklimaks. Apa yang dihasilkan apabila kita bertindak sehemat itu? Apakah keluarga Sukaharta bisa keluar dari jurang kesulitannya meskipun sudah hidup super irit? Nampaknya pertanyaan itu tidak terjawab.
Namun, di sisi lain, Danial Rifky sudah cukup objektif. Dia membiarkan penonton menimba makna penting tentang sebuah penerimaan. Bahwa hidup hemat, tetap bisa membawa bahagia. Bahwa hidup akan lebih bermakna bila ada perjuangan. Keluarga Super Irit seperti Keluarga Sukaharta sudah berhasil menjelaskan semuanya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.