TRIBUNNEWS.COM – Iran meluncurkan serangkaian serangan balasan berupa rudal ke sejumlah wilayah di Israel pada Sabtu (14/6/2025) dini hari, menyebabkan kerusakan besar dan menimbulkan korban jiwa.
Mengutip PressTV, serangan tersebut merupakan fase ketiga dari operasi militer Iran yang diberi nama True Promise III, dan dimulai sekitar pukul 01.30 waktu setempat.
Sejumlah rudal dilaporkan menghantam berbagai lokasi strategis, termasuk Tel Aviv, Yerusalem (al-Quds yang diduduki), Danau Tiberias, Haifa, Beersheba, dan kawasan lainnya.
Kerusakan terparah dilaporkan terjadi di Tel Aviv, di mana sedikitnya satu rudal menghantam sebuah gedung pencakar langit setinggi 50 lantai, memicu ledakan besar dan kepulan asap tebal di langit kota.
Media Israel menyebut situasi Tel Aviv di “kacau”, namun Komando Front Dalam Negeri dilaporkan memberlakukan penyensoran media atas detail tertentu demi mencegah kepanikan publik.
Direktur Pusat Studi Strategis dan Hubungan Internasional Iran, Amir Al-Mousawi, menyebut salah satu rudal Iran menghantam pusat penelitian nuklir di Tel Aviv.
Beberapa laporan juga menyebutkan bahwa Kementerian Urusan Militer Israel ikut menjadi sasaran.
Israel pun memerintahkan warganya untuk tidak membagikan gambar atau video dari lokasi yang terkena serangan, menurut laporan PressTV yang mengutip media lokal.
Sementara itu, otoritas Israel masih melakukan penilaian kerusakan dan upaya penyelamatan.
Sirene dan peringatan darurat terus berbunyi di berbagai wilayah yang diserang.
Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi, dalam pernyataan di televisi pemerintah Iran, menegaskan bahwa Operasi True Promise III akan berlanjut selama diperlukan, sebagai bentuk pembalasan atas darah para syuhada yang gugur.
Serangan balasan ini merupakan respons atas agresi militer Israel pada Jumat dini hari (13/6/2025), yang menargetkan sejumlah kota di Iran, termasuk ibu kota Teheran, dan menewaskan tokoh-tokoh militer serta ilmuwan penting Iran.
Di antara yang gugur dalam serangan Israel adalah:
Tiga ilmuwan nuklir senior, Mohammad-Mehdi Tehranchi, Fereydoun Abbasi, dan Dr. Abdol-Hamid Minoucher, juga dilaporkan tewas, bersama lebih dari 70 warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.
Sebelumnya, Vahidi mengungkapkan bahwa sedikitnya 150 target telah diserang dalam operasi balasan tersebut, termasuk sejumlah pangkalan militer strategis.
Seorang penasihat senior IRGC mengonfirmasi bahwa operasi ini dijalankan oleh divisi kedirgantaraan IRGC, dalam beberapa gelombang serangan yang dirancang secara sistematis.
Operasi True Promise III diluncurkan hanya beberapa menit setelah Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, memberikan pernyataan tegas.
“Rezim Zionis yang jahat dan biadab telah melakukan kesalahan besar. Konsekuensinya akan membuat mereka lumpuh dan tak berdaya,” tegas Khamenei.
Ia memastikan bahwa Angkatan Bersenjata Iran akan bertindak tegas untuk membela rakyat dan memberikan pukulan telak kepada musuh.
“Rakyat Iran yang agung dapat yakin bahwa Angkatan Bersenjata akan berdiri teguh bersama mereka,” ujarnya.
Sementara itu di Iran, Israel kembali melancarkan serangan udara pada Sabtu (14/6/2025) dini hari.
Mengutip Iran International, pertahanan udara Iran di Isfahan berupaya menembak jatuh proyektil Israel yang menghantam beberapa wilayah, termasuk Teheran.
Beberapa ledakan dilaporkan terjadi di kawasan Hakimiyeh dan Tehranpars, di wilayah timur Teheran.
Serangan udara Israel juga menargetkan pangkalan udara di Bandara Mehrabad, Teheran, menurut laporan media Iran.
Fars juga melaporkan bahwa suara ledakan terdengar di wilayah Vardavard, sebelah barat bandara.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
