Makin Panas, Iran Wanti-wanti Inggris, Prancis, dan AS untuk Tak Bantu Hentikan Serangan ke Israel
Wahyu Gilang Putranto June 14, 2025 09:32 PM

TRIBUNNEWS.COM - Iran telah mengeluarkan peringatan keras agar Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Prancis tidak membantu menghentikan serangan mereka terhadap Israel.

Dikutip dari Al Jazeera, dalam wanti-wantinya, Iran memperingatkan tiga negara sekutu Barat tersebut bahwa pangkalan militer dan kapal-kapal mereka di kawasan itu akan menjadi sasaran, jika mereka membantu menghentikan serangan terhadap Israel.

"Setiap negara yang berpartisipasi dalam menangkis serangan Iran terhadap Israel akan menjadi sasaran semua pangkalan regional pemerintah yang terlibat, termasuk pangkalan militer di negara-negara Teluk Persia dan kapal, serta kapal angkatan laut di Teluk Persia dan Laut Merah oleh pasukan Iran," kata pernyataan pemerintah yang dikutip oleh kantor berita semiresmi Iran, Mehr.

Sebelumnya, Guardian mewartakan bahwa Presiden AS Donald Trump mengatakan AS akan membantu membela Israel.

Kemudian, seorang pejabat pemerintah AS dilaporkan mengatakan bahwa pasukan AS telah membantu menembak jatuh pesawat nirawak dan rudal Iran saat mereka mendekati Israel.

Sementara, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengatakan pada Jumat (13/6/2025) bahwa negaranya akan membantu membela Israel dari serangan balasan Iran.

Di sisi lain, pemerintah Inggris mengatakan pasukannya tidak memberikan bantuan militer apa pun kepada Israel karena Perdana Menteri Keir Starmer telah menekankan perlunya de-eskalasi.

Iran Sebut Perlunya Tindakan Hukuman terhadap Israel

Juru bicara pemerintah Iran Fatemeh Mohajerani mengatakan, menghukum Israel "penting untuk memulihkan kebanggaan nasional kita dan mendapatkan kembali hak-hak yang sah dari rakyat kita." 

Hal ini dia sampaikan dalam wawancara dengan Kantor Berita Mehr, setelah Iran melakukan serangan balasan pada Jumat (13/6/2025) malam, dilansir Al Jazeera.

"Tindakan hukuman diperlukan untuk menanggapi tindakan teroris dan brutal rezim Zionis," ujar Fatemeh.

“Oleh karena itu, atas perintah panglima tertinggi dan berkoordinasi dengan angkatan bersenjata, diambil tindakan untuk menghukum rezim ini," tambahnya.

"Tentu saja, tindakan seperti itu akan terus dilakukan dan akan terus dilakukan kapan pun dan di mana pun diperlukan,” ujarnya.

Peringatan Ayatollah Ali Khamenei: Israel akan Alami Nasib Pahit dan Menyakitkan

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi konsekuensinya setelah serangan yang menargetkan fasilitas nuklir dan militer pada Jumat kemarin.

"Dengan kejahatan ini, rezim Zionis telah menetapkan dirinya untuk nasib yang pahit dan menyakitkan dan pasti akan menerimanya," kata Khamenei, dikutip dari Al Jazeera dan Arab News.

"Dengan kehendak Tuhan, tangan kuat Angkatan Bersenjata Republik Islam tidak akan membiarkannya [Israel] luput dari hukuman," lanjutnya.

Ancaman Israel: Teheran akan Terbakar

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bahwa "Teheran akan terbakar" jika Iran terus menembakkan rudal ke warga sipil Israel.

"Diktator Iran menyandera warga Iran, sehingga menimbulkan kenyataan bahwa mereka, dan khususnya warga Teheran, akan membayar harga yang mahal atas kerugian besar yang diderita warga Israel," jelasnya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Guardian.

"Jika Khamenei terus menembakkan rudal ke wilayah Israel, Teheran akan terbakar," kata Katz.

Israel yang Memulai Serangan

Pada Jumat (13/6/2025), Israel menyerang fasilitas nuklir dan lokasi militer Iran, yang menewaskan sejumlah pejabat tinggi militer dan ilmuwan nuklir. 

Gelombang serangan pertama dilakukan pada Jumat pagi. Serangan kedua yang terpisah di kota Tabriz, Iran barat laut, dilaporkan oleh media lokal pada Jumat sore.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam pesan yang direkam sebelumnya bahwa serangan pada Jumat pagi itu ditujukan untuk merusak infrastruktur nuklir dan pabrik rudal balistik Iran.

Iran pun telah menanggapi gelombang serangan Israel pada Jumat (13/6/2025) dengan menyebutnya sebagai "deklarasi perang".

Dalam 24 jam terakhir, kedua negara saling meluncurkan rudal ke wilayah masing-masing.

Sebagai serangan balasan, Iran bahkan sudah meluncurkan setidaknya 100 unit drone ke Israel sejak Jumat kemarin.

Dikutip dari Al Jazeera, menurut data per Sabtu (14/6/2025) siang WIB, media pemerintah Iran melaporkan serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 78 orang.

Di antara korban tewas adalah dua wakil komandan di staf umum angkatan bersenjata Iran tewas, yakni Jenderal Gholamreza Mehrabi dan Jenderal Mehdi Rabbani.

Namun, belum diketahui secara pasti kapan kedua komandan tersebut gugur.

(Rizki A.)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.