TRIBUN-MEDAN.COM – Terkuak pesan terakhir dokter yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan pesawat Air India.
Pesan terakhir dokter yang tewas bersama istri dan tiga anaknya kini tengah menjadi sorotan.
Dimana terungkap sebelum menjadi korban tragedi pesawat Air India, sang dokter bernama Pratik Joshi sempat mengungkapkan pesan terakhirnya.
Tak hanya itu, ia juga masih sempat mengirimkan potretnya sekeluarga yang menjadi foto yang begitu pilu.
Adapun diketahui Pratik Joshi, seorang dokter spesialis radiologi di London, Inggris hampir saja mewujudkan harapan bisa berkumpul lagi bersama keluarganya.
Selama enam tahun, ia hidup terpisah dengan istri, Koni Vyas dan ketiga anaknya, si kembar berusia 5 tahun Pradyut dan Nakul, serta anak tertua berumur 8 tahun Miraya.
Sang istri yang juga menjadi seorang dokter spesialis di rumah sakit India, membuat mereka menjalani hubungan jarak jauh.
Koni dan tiga anaknya berada di Udaipur India, sedangkan Pratik Joshi tinggal sendirian di London.
Bertahun-tahun terpisah, Pratik dan Koni memutuskan untuk kembali berkumpul dan tinggal bersama.
Selama itu pula, Praktik menyiapkan semua dokumen visa dan persyaratan hukum agar istri dan anak bisa menetap bersamanya di Inggris.
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba.
Koni mengundurkan diri dari pekerjaannya.
Begitu juga anak-anak Komi dan Praktik yang mulai berhenti dari sekolah mereka.
Praktik terbang ke India untuk menjemput langsung keluarga kecilnya itu, lalu berangkat bersama-sama ke London.
Hingga pada Rabu (11/6/2025) mereka diantar beberapa anggota keluarga berangkat ke Ahmedabad untuk naik pesawat ke London.
Sebelum pesawat lepas landas, Praktik sempat mengabadikan momen bersama istri dan ketiga anaknya.
Terlihat dalam foto yang beredar, Praktik duduk bersama sang istri. Sedangkan tiga anaknya duduk di baris seberang.
Mereka tampak tersenyum menghadap kamera, menggambarkan kebahagiaannya yang akan kembali kumpul bersama.
Usai mengambil foto selfie, Praktik mengirimkannya ke grup keluarga tanpa tahu itu menjadi chat terakhir.
Foto itu dikirim juga disertai pesan yang tertulis "Pemberhentian berikutnya: Rumah".
Namun, penerbangan itu tidak pernah sampai ke London.
Pesawat tersebut jatuh setelah 30 detik lepas landas, menabrak asrama mahasiswa kedokteran yang terletak tidak jauh dari bandara.
Penyebab Jatuhnya Pesawat Air India Menurut Pengamat, Diduga Kesalahan Ada Pada Pilot
Dugaan penyebab pesawat Boeing 787 Dreamliner Air India nomor penerbangan AI 171 tujuan Bandara Gatwick, London, jatuh setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhai di Ahmedabad, India Barat, pada Kamis (12/6/2025).
Pesawat bernomor penerbangan AI-171 yang membawa 242 penumpang dan 10 awak kabin jatuh beberapa menit setelah lepas landas menuju London Gatwick.
Adapun kabar terbaru jika 30 orang dinyatakan tewas dari kecelakaan tersebut.
Saksi mata melaporkan pesawat kemudian jatuh antara pukul 13.00 atau 14.00 waktu setempat.
Sementara itu, situs pelacakan penerbangan Flightradar24 mencatat pesawat itu adalah Boeing 787-8 Dreamliner, salah satu pesawat penumpang paling modern berhasil naik hingga ketinggian sekitar 625–825 kaki.
Namun, dalam hitungan detik berikutnya, data pelacakan menunjukkan adanya penurunan tajam, dengan kecepatan vertikal negatif dengan kecepatan vertikal –475 ft/m .
Segera sesudahnya, pilot memancarkan panggilan darurat “MAYDAY” ke ATC, tetapi tidak ada komunikasi lanjutan.
Pesawat kehilangan kendali dan menukik tajam sebelum menghantam pemukiman Meghani Nagar di sisi timur laut Kota Ahmedabad.
Ledakan besar terdengar hingga radius beberapa kilometer, disusul kobaran api dan asap hitam membumbung tinggi.
Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) India bersama Boeing dan otoritas keselamatan penerbangan internasional, telah membentuk tim investigasi.
Adapun fokus utama investigasi tertuju pada analisis black box, termasuk Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR), untuk mengetahui rekaman teknis dan komunikasi pilot sebelum kecelakaan.
Hingga kini insiden ini menjadi kecelakaan fatal pertama dalam sejarah operasional Boeing 787 sejak diperkenalkan pada 2011.
Menurut pernyataan beberapa pakar yang dikutip media lokal NDTV, kecelakaan ini diduga terjadi akibat kegagalan daya angkat pesawat di fase awal penerbangan, yang bisa disebabkan oleh kesalahan konfigurasi flap.
Salah satu fakta yang mencolok adalah bahwa pesawat belum sempat menarik roda pendaratan ketika mulai kehilangan kendali, mengindikasikan bahwa masalah terjadi sangat awal setelah lepas landas.
Sementara itu, beberapa pakar lain memperkirakan penyebab kecelakaan mungkin karena adanya tabrakan dengan burung (bird strike).
Pemerintah India telah menyampaikan belasungkawa dan memerintahkan audit keselamatan pada seluruh maskapai besar dalam negeri.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBogor
(*/ Tribun-medan.com)