Fakta Unik Tanaman: Bisa Bergerak Tanpa Sentuhan!
GH News June 15, 2025 07:03 AM
-

Tumbuhan kerap dianggap makhluk pasif karena tidak menunjukkan gerakan mencolok seperti hewan. Padahal, tumbuhan juga mampu bergerak, meski pergerakannya berlangsung dalam ritme yang lebih halus dan lambat.

Salah satu contoh yang paling mudah ditemui adalah Mimosa pudica, atau yang lebih dikenal dengan nama putri malu. Tanaman liar ini sering dijadikan contoh karena gerakannya sangat khas dan mudah diamati.

Saat disentuh, daun putri malu akan menutup secara otomatis sebagai respons terhadap rangsangan luar. Jenis gerak ini dikenal sebagai seismonasti atau tigmonasti, yakni reaksi tumbuhan terhadap sentuhan atau getaran.

Menariknya, putri malu juga menunjukkan gerakan serupa di malam hari. Daunnya akan menguncup seolah sedang tertidur, lalu kembali mekar ketika pagi menjelang dan matahari mulai bersinar.

Fenomena ini menunjukkan bahwa tumbuhan bisa bergerak tidak hanya karena sentuhan. Ada banyak jenis gerakan lain yang dipicu oleh faktor lingkungan, termasuk cahaya dan suhu, yang kerap luput dari perhatian kita.

Contoh Gerak Tumbuhan Tanpa Sentuhan

Gerak tumbuhan terdapat beberapa jenis salah satunya adalah fototropisme. Gerak yang dipicu oleh rangsangan cahaya. Dalam proses ini, bagian tumbuhan akan bergerak mengikuti arah datangnya cahaya, yang dikenal sebagai fototropisme positif.

Contoh paling umum bisa dilihat pada ujung batang tanaman yang cenderung membelok ke arah cahaya untuk memaksimalkan proses fotosintesis.

Salah satu ilustrasi paling ikonik dari fototropisme ini adalah gerakan bunga matahari yang seolah-olah "mengikuti" pergerakan matahari dari timur ke barat sepanjang hari.

Gerakan ini bukan sekadar keindahan alami, tetapi bagian dari strategi tumbuhan untuk bertahan dan tumbuh secara optimal dengan menangkap cahaya sebanyak mungkin.

Selain cahaya dan sentuhan, suhu juga dapat memengaruhi gerak tumbuhan. Gerakan yang terjadi akibat perubahan suhu dikenal sebagai termonasti. Termonasti adalah jenis gerak nasti yang tidak bergantung pada arah rangsangan, melainkan pada intensitasnya.

Contoh yang paling mudah ditemui adalah mekarnya bunga tulip. Bunga ini akan membuka kelopaknya saat suhu udara tiba-tiba naik, terutama di pagi hari ketika sinar matahari mulai menghangatkan lingkungan.

Sebaliknya, ketika suhu kembali turun, misalnya pada malam hari atau saat cuaca dingin, kelopaknya akan menutup kembali.

Respons ini membantu bunga tulip melindungi bagian reproduksinya dari suhu ekstrem, sekaligus mengatur waktu yang tepat untuk menarik serangga penyerbuk. Gerakan halus ini menunjukkan bagaimana tumbuhan merespons lingkungan dengan cara yang sangat cermat dan terukur.

Putri Malu Peka Pada Cahaya

Seperti disebutkan sebelumnya, selain sensitif pada stimulus sentuhan, putri malu juga peka terhadap stimulus berupa perubahan intensitas cahaya dan perubahan sentuhan, dikutip dari laman Biomechanics in the Wild, University of Notre Dame, Amerika Serikat.

Saat udara terlalu panas, pangkal tangkai daun dan daunnya akan bergerak sehingga tampak 'layu' dan daunnya mengatup.

Fenomena melipat daun dan tangkai juga terjadi saat malam hari, tepatnya saat lingkungan menjadi gelap. Pergerakan tumbuhan yang seolah-olah tidur mengikuti ritme pagi-malam harian (ritme sirkadian) ini disebut niktinasti.

Beberapa tanaman berbunga juga merupakan tanaman niktinasti. Contohnya seperti morning glory biru laut atau sripagi (Ipomoea indica), Rudge's waterlily atau teratai (Nymphaea rudgeana), dan cabomba merah (Cabomba furcata), dikutip dari iNaturalist UK.

Putri malu dan tanaman niktinasti lain memiliki keunikan pada bagian pulvini, yaitu pangkal tangkai daun dan dasar daun yang menebal seperti sendi. Pergerakan pulvini saat tumbuhan ini mendapat stimulus membuatnya seperti 'murung' karena tangkainya ini jadi terkulai dan daunnya melipat.

Pada saat putri malu mendapat stimulus, tekanan turgor terpengaruh. Dalam hal ini, tekanan turgor adalah gaya yang diberikan cairan atau air dalam dalam sel putri malu ke dinding sel. Air mendorong membran sel ke dinding sel.

Ketika tekanan turgor tinggi, putri malu tampak tegak dan kaku seperti tanaman sehat biasanya. Namun ketika tekanan turgor menurun akibat stimulus eksternal, pulvini dan daun terkulai sehingga tanaman tampak menjadi 'malu'.

Putri malu juga punya aquaporin, saluran air selektif yang memungkinkan molekul air bergerak keluar sel tanpa memungkinkan pergerakan ion atau pergerakan molekul lain. Adanya aquaporin memungkinkan molekul air bergerak keluar sel dengan cepat, sekitar 2 detik.

Saat terkena stimulus, pergerakan putri malu melipat diri sangat cepat. Hanya butuh waktu sekitar 0,1 detik untuk tumbuhan ini pura-pura layu.

Hasil studi Takuma Hagihara dan rekan-rekan dalam jurnal Nature Communications menunjukkan, perambatan konsentrasi ion kalsium (Ca2+) dari sitoplasma sel ( bagian sel di luar inti) dan sinyal listrik tumbuhan memicu pergerakan daun.

Hasil studi Hagihara dan rekan-rekan dipublikasi dengan judul "Calcium-mediated rapid movements defend against herbivorous insects in Mimosa pudica" pada 14 November 2022 lalu.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.