Lazimnya, hewan kawin lebih dari sekali selama hidupnya. Ternyata, ada juga hewan yang hanya sekali kawin seumur hidup.
Diketahui, hewan kawin dari waktu ke waktu sebagai strategi berkembang biak. Beberapa kali kawin memungkinkan jumlah keturunan yang lahir atau menetas lebih banyak, dikutip dari JSTOR Daily.
Di samping itu, perkawinan lebih dari sekali dapat meningkatkan keragaman genetik populasi hewan tersebut. Keragaman genetik mendukung kelangsungan hidup jangka panjang hewan.
Beberapa hewan juga punya musim kawin tertentu. Setiap musim kawin tiba, hewan-hewan ini akan menunjukkan perilaku menarik calon pasangan, mulai dari menunjukkan bulu indah seperti merak jantan atau mengeong dengan nada tertentu seperti kucing betina.
Nah, kendati tidak umum, ada beberapa jenis hewan yang hanya kawin sekali seumur hidup. Strategi ini disebut sebagai semelparitas.
Menurut Oxford Dictionary of Biology dalam laman Oxford Reference, semelparitas adalah strategi bereproduksi hanya sekali seumur hidup, dengan peristiwa kawin diikuti dengan peristiwa kematian salah satu dari anggota pasangan hewan yang kawin, meskipun upaya reproduksi tersebut tidak membuahkan hasil.
Berikut beberapa hewan yang hanya sekali kawin seumur hidup.
Sebagian besar salmon Pasifik, yang termasuk dalam genus Oncorhynchus, bertelur dan menghabiskan masa mudanya di air tawar. Ia lalu bermigrasi ke laut, tumbuh selama beberapa tahun di sana.
Salmon Pasifik kemudian kembali ke sungai asalnya pada usia 3 hingga 7 tahun setelah dewasa. Salmon Pasifik jantan dan betina tersebut mati tak lama setelah menghasilkan telur di sana, dikutip dari artikel ilmiah peneliti Goro Yoshizaki dan rekan-rekan dalam jurnal Science Advances.
Setelah bereproduksi, gurita betina bertelur. Mereka lalu berhenti makan sampai mati.
Beberapa gurita betina di penangkaran bahkan tampak mempercepat datangnya kematian dengan menabrak sisi tangki, mencabik kulit, atau makan ujung tentakel mereka sendiri.
Sementara itu, gurita betina juga akan berusaha membunuh dan memakan gurita jantan pasangannya. Jika masih belum mati, gurita jantan itu juga akan mati sendiri beberapa bulan kemudian.
Dijelaskan dalam laman Ilmu Biologi, University of Chicago Medical Center, perilaku gurita usai kawin tersebut diduga sebagai cara gurita betina melindungi anaknya. Karena merupakan hewan kanibal, membuat mati ia dan pasangannya mungkin bantu mereka tidak makan anak sendiri.
Tikus antechinus (Antechinus stuartii) adalah marsupialia atau mamalia berkantong dari Australia. Antechinus jantan hidup selama sekitar 11 bulan, lalu menjalani proses berkembang biak pendek sekitar 2 minggu di musim dingin.
Antechinus jantan lalu mati setelah kawin akibat dan kelelahan. Sementara itu, antechinus betina melahirkan anak yang belum berkembang, menempel pada puting susu di kantung perutnya seperti kanguru selama 50 hari, dikutip dari laman Australian Museum.
Setelah jangkrik jantan dan betina kawin, jangkrik betina siap bertelur. Jangkrik betina akan mengukir lubang kecil di cabang pohon kecil. Di dalam lubang itulah ia bertelur, dikutip dari Ask A Biologist, Arizona State University.
Segera setelah bertelur, jangkrik dewasa mulai mati. Bangkainya jatuh di tanah dan mulai hancur, memberi nutrisi bagi tanaman dan nimfa jangkrik baru yang akan segera hidup di dalam tanah.
Itulah beberapa hewan yang hanya sekali kawin seumur hidup. Semoga menambah pengetahuan, ya!