TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut poin-poin penting yang terjadi Sabtu malam hingga Minggu dini hari (15/6/2025) terkait perang Iran Vs Israel.
Seperti diketahui, Iran sejak Jumat malam waktu setempat mulai membalas serangan Israel yang membunuh sejumlah jenderal hingga ilmuwan mereka.
Serangan balasan Iran terus berlanjut hingga Sabtu malam waktu setempat.
Berikut rangkuman kejadian tadi malam:
Sedangkan Intelijen Iran mengklaim telah menangkap 16 kolaborator dan mata-mata yang berafiliasi dengan Mossad di seluruh Iran,
Reaksi dunia Internasional
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa "Perang antara Iran dan Israel harus diakhiri".
Sementara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan bahwa aset militer baru sedang ditransfer ke Timur Tengah, termasuk pesawat, untuk "dukungan darurat".
Kementerian luar negeri Iran mengonfirmasi bahwa Iran tidak akan berpartisipasi dalam perundingan nuklir dengan AS pada hari Minggu, dengan menyatakan bahwa “Berpartisipasi dalam perundingan dengan kaki tangan agresor tidak ada gunanya.”
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Shariz menyatakan “dukungannya yang teguh” kepada Iran melalui panggilan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Sementara Pakistan pada hari Sabtu kemarin berjanji untuk "mendukung Iran" dan menyerukan persatuan Muslim melawan Israel setelah serangan terhadap Iran.
Berbicara di Majelis Nasional, Menteri Pertahanan Pakistan Khwaja Asif mengatakan bahwa negara-negara Muslim sekarang harus meluncurkan inisiatif untuk menunjukkan persatuan melawan Israel.
"Israel telah menargetkan Iran, Yaman, dan Palestina. Jika negara-negara Muslim tidak bersatu sekarang, masing-masing akan menghadapi nasib yang sama," katanya.
Dia mendesak negara-negara Muslim, yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, untuk segera memutuskan hubungan dan mengatakan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) harus bersidang untuk merumuskan strategi bersama.
Asif mengatakan bahwa Pakistan memiliki hubungan yang erat dengan Iran dan Islamabad mendukung Teheran di masa sulit ini.
"Kami mendukung Iran dan akan mendukung mereka di setiap forum internasional untuk melindungi kepentingan mereka," kata menteri pertahanan.
Wakil Perdana Menteri Pakistan dan Menteri Luar Negeri Ishaq Dar pada hari Jumat juga menyebut serangan Israel terhadap Iran sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Iran".
"Pakistan berdiri dalam solidaritas dengan pemerintah dan rakyat Iran."
Kemudian, ia juga berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi melalui telepon dan menegaskan kembali dukungan kuat Pakistan kepada pemerintah dan rakyat Iran untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Pada dini hari Jumat, pasukan Israel menyerang Iran, menghantam fasilitas nuklir dan rudal serta menewaskan lebih dari 104 orang, termasuk komandan militer dan ilmuwan tinggi, dan melukai hampir 380 lainnya.
Menurut laporan, Iran menanggapi dengan rudal balistik yang menargetkan beberapa wilayah di Israel, menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 170 lainnya.
Serangan itu menewaskan kepala staf Iran, komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), beberapa komandan tinggi, dan ilmuwan nuklir.
Banyak negara, termasuk Turki dan Pakistan, telah mengutuk tindakan Israel.