Serangan Israel terhadap Iran berpengaruh terhadap perundingan mengenai nuklir antara Iran dengan Amerika Serikat. Kabar teranyar, putaran keenam perundingan tersebut yang rencananya dihelat di Oman pada akhir pekan ini batal akibat serangan tersebut.
Perundingan tentang program nuklir Iran dimulai pada bulan April. Presiden AS Donald Trump mengancam tindakan militer jika diplomasi gagal.
"Perundingan Iran-AS yang dijadwalkan diadakan di Muscat Minggu ini tidak akan dilaksanakan," kata Menteri Luar Negeri Oman Badr Albusaidi dalam sebuah unggahan di X, dikutip dari AFP, Minggu (15/6).
"Diplomasi dan dialog tetap menjadi satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi," tambahnya.
Perbesar
Rudal serangan Iran yang diluncurkan ke Yerusalem di Israel, Sabtu (14/6/2025). Foto: Ammar Awad/Reuters
Terkait perundingan ini, Amerika Serikat, Israel, dan negara-negara Barat lainnya telah lama menuduh Iran berupaya membuat senjata nuklir. Namun, tuduhan itu telah dibantah dengan tegas.
Gelombang besar serangan Israel terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran pada hari Jumat telah membuat masa depan perundingan menjadi diragukan.
"Meskipun tidak akan ada pertemuan hari Minggu, kami tetap berkomitmen untuk melakukan perundingan dan berharap Iran akan segera berunding," kata seorang pejabat pemerintah AS yang enggan disebut namanya.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Teheran tidak akan menghadiri perundingan nuklir selama Israel terus melancarkan serangannya.
Perbesar
Asap membumbung tinggi setelah ledakan di Teheran, Iran, Jumat (13/6/2025). Foto: Vahid Salemi/AP Photo
Dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Prancis Emmanuel Macron, Pezeshkian mengatakan Iran lebih menyukai diplomasi, tetapi tidak akan menerima tuntutan yang tidak rasional di bawah tekanan.
Dalam sebuah unggahan di X, Macron telah meminta Pezeshkian untuk segera kembali ke meja perundingan.
Perbesar
