TIMESINDONESIA, BANDUNG – Permasalahan stunting saat ini masih menjadi tantangan kesehatan terbesar Indonesia.
Kondisi gagal tumbuh pada anak yang diakibatkan kekurangan gizi kronis ini bukan sekadar masalah tinggi badan saja, namun juga berdampak pada perkembangan otak, produktivitas anak, hingga kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan.
Menyadari akan pentingnya hal tersebut, PT. Interbat bekerjasama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Jawa Barat berkomitmen dengan menggelar acara Seminar Hybrid bertajuk “Peran Makro & Mikro Nutrient dalam Mencegah Stunting Pada 1.000 HPK Untuk Menuju Indonesia Emas 2045” yang digelar kemarin, 14 Juni di Hotel Holiday Inn Bandung.
Acara ini bertujuan sebagai platform edukatif dan kolaboratif dalam upaya penurunan angka stunting nasional melalui pemenuhan nutrisi 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dengan harapan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia, para tenaga kesehatan, dan pemerintah untuk bekerja sama memerangi stunting menuju Indonesia Emas 2045.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Raden Vini Adiani Dewi, dalam pembukaan sesi pertamanya mengatakan, “Penanggulangan stunting membutuhkan komitmen lintas sektor dan intervensi yang tepat sasaran. Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya mengambil langkah strategis dan terintegrasi untuk menurunkan angka stunting secara berkelanjutan.”
Lebih lanjut dirinya menyebutkan, acara seminar ini sangat penting dalam mengambil langkah-langkah apa saja yang akan diambil pemerintah setempat untuk menghadapi stunting secara cepat dan tepat.
Dr. Bdn. Yanti Herawati, S.ST., M.Keb mengupas tuntas peran bidan dalam pemberian makro dan mikro nutrisi dalam 1.000 HPK. Melalui sesi ini, urgensi pemenuhan nutrisi mikro dan makro yang sangat krusial bagi anak akan dibahas secara mendetail agar para bidan dapat lebih memahami peranannya masing-masing.
“1.000 HPK merupakan periode kritis karena terjadi pertumbuhan otak yang signifikan, oleh karena itu penting dalam pemberian makro dan mikro nutrisi yang tepat untuk mencegah stunting seperti pemberian asupan DHA dan asam folat”, kata Dr. Bdn Yanti.
Sementara itu, dr. Keven Tali, SpOG menjelaskan mengenai pemenuhan nutrisi DHA dan Asam Folat bagi ibu selama masa kehamilan. Menurutnya, dua zat gizi esensial tersebut bermanfaat untuk mendukung perkembangan otak serta sistem saraf, sekaligus membantu pembentukan sel darah dan mencegah cacat tabung saraf pada janin.
“DHA dan Asam Folat merupakan dua nutrisi kunci yang berperan penting dalam perkembangan otak, sistem saraf, serta mencegah cacat tabung saraf pada janin. Pemahaman menyeluruh mengenai manfaat dan sumber kedua zat ini sangat penting untuk ibu hamil,” ujarnya.
Dalam memenuhi kebutuhan akan pencegahan stunting ini, PT. Interbat selaku perusahaan farmasi nasional ternama di Indonesia yang memiliki salah satu produk unggulan yaitu Inlacta Gold DHA telah merancang khusus untuk mendukung kesehatan suplementasi ibu hamil dan menyusui.
“Inlacta Gold DHA diformulasikan khusus untuk mendukung kesehatan ibu hamil dan menyusui melalui kombinasi nutrisi penting seperti DHA yang berasal dari Alga, Asam Folat, Vitamin D3, dan Kalsium. Suplemen ini hadir sebagai solusi tepat untuk membantu menciptakan kehamilan yang sehat dan optimal serta Inlacta Gold DHA juga sudah tersertifikasi halal,” ujar apt. Clarisa Isakh, S.Farm.
Melalui sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan dukungan produk berkualitas, edukasi seputar gizi ibu hamil dan pencegahan stunting diharapkan dapat menjangkau lebih luas.
Dengan pengetahuan yang tepat, kita bisa bersama-sama membangun generasi masa depan yang lebih sehat dan cerdas untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. (*)