Puan Temui Petinggi Meta di AS: Bahas Pemberantasan Judol-Lihat Pengembangan AI
kumparanNEWS June 15, 2025 02:20 PM
Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan kunjungan kerja ke kantor pusat Meta di Menlo Park, Silicon Valley, California, Amerika Serikat (AS) pada Jumat (13/6).
Meta merupakan perusahaan teknologi global yang menaungi platform media sosial populer seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp.
Puan langsung disambut Vice President of Product Policy & Strategy Meta, Andy O’Connell. Puan didampingi WNI yang bekerja di sana, termasuk Head of Public Policy, Indonesia & Timor Leste, Berni Moestafa.
Puan membahas sejumlah isu penting mulai dari literasi digital, penguatan demokrasi di media sosial, serta teknologi pemantauan dan pemblokiran konten berisiko seperti judi online.
Perbesar
Sejumlah orang mengantre di kantor pusat Facebook di Menlo Park, California, AS, Sabtu (10/4). Foto: Brittany Hosea-Small/REUTERS
Puan pun diajak berkeliling dan melihat fasilitas di Meta seperti teknologi terkini yang ada dan sedang dikembangkan hingga kemampuan blocking Meta.
"Sebagai negara dengan jumlah pengguna Instagram terbesar ke-4 di dunia, Indonesia perlu mendorong kebijakan yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan media sosial dan kanal digital secara positif dan bertanggung jawab," kata Puan dalam keterangannya, Minggu (15/6).
Puan mengatakan, langkah Meta yang telah memblokir ribuan konten dan akun terkait judol sudah sangat membantu dalam melindungi masyarakat Indonesia dari judol. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah konten judol terbanyak yang diblokir di platform Meta.
"Langkah Meta ini sangat membantu upaya Indonesia memerangi praktik judi online. Terima kasih atas kerja sama ini. Ke depan harus semakin diperkuat ruang digital kita agar semakin sehat dan aman bagi masyarakat," ucap Puan.
Eks Menko PMK itu menegaskan, judol adalah praktik ilegal yang harus diatasi bersama. Tak hanya melanggar hukum, kata Puan, judol berdampak buruk terhadap sisi sosial masyarakat.
"Judol berdampak sosial yang serius mulai dari kerugian finansial keluarga, potensi kriminalitas, hingga rusaknya generasi muda. Indonesia sendiri juga terus melakukan berbagai langkah dalam upaya memerangi judol,” jelas Puan.
“Karena itu, kolaborasi dengan platform digital sangat penting untuk memastikan konten-konten semacam ini tidak punya ruang tumbuh di dunia maya," imbuh Puan.
Perbesar
Meta AI di WhatsApp. Foto: WhatsApp
Puan Bertemu WNI Kerja di Bagian AI Meta
Puan juga berkesempatan melihat teknologi terkini Meta termasuk sistem kecerdasan buatan (AI), fitur keamanan digital, serta kemampuan deteksi otomatis terhadap konten bermasalah.
Menurut Puan, ada WNI yang bekerja di sini yakni Sara Angelita yang berasal dari Tarakan, Kalimantan Utara. Sara bekerja di tim AI untuk WhatsApp.
"Sangat senang hari ini Ibu Puan mengunjungi Meta dan saya bertemu langsung dengan Ibu Puan karena di Meta, Indonesia adalah salah satu pengguna terbesar di dunia, apalagi Whatsapp. Jadi saya sangat bangga bisa bekerja di Whatsapp," ungkap Sara.
Sara mengaku bangga memiliki kesempatan bekerja di Meta.
"Saya sangat senang bekerja di Meta karena rasanya di Meta banyak yang bisa dipelajari dan banyak orang pintar di sini. Jadi semuanya sangat encourage supaya kita belajar di sini culture-nya supaya semua orang belajar bersama teamwork, saya sangat suka culture itu," ucap Sara.