Harga Minyak Mentah Melonjak Imbas Serangan Israel-Iran, Nikel Turun Tipis
kumparanBISNIS June 16, 2025 09:22 AM
Harga minyak mentah global melonjak pada perdagangan Jumat (13/6) di tengah konflik antara Israel dan Iran. Komoditas lain seperti batu bara, crude palm oil (CPO), dan timah juga turut menguat. Sebaliknya, harga nikel tercatat mengalami penurunan tipis.
Minyak Mentah
Harga minyak melonjak pada Jumat (13/6) dan ditutup naik sekitar 7 persen setelah Israel dan Iran saling melancarkan serangan udara, memicu kekhawatiran investor bahwa konflik ini bisa mengganggu ekspor minyak secara luas dari kawasan Timur Tengah.
Mengutip Reuters, minyak mentah Brent ditutup pada level USD 74,23 per barel, naik USD 4,87 atau 7,02 persen pada Jumat (13/6). Sebelumnya, harga Brent sempat melonjak lebih dari 13 persen ke level intraday tertinggi USD 78,50 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak 27 Januari. Selama sepekab, Brent tercatat naik 12,5 perasen
Sementara itu, minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) berakhir di USD 72,98 per barel, naik USD 4,94 atau 7,62 persen. Dalam sesi perdagangan, WTI sempat melonjak lebih dari 14 persen ke USD 77,62, level tertingginya sejak 21 Januari. Dibandingkan seminggu sebelumnya, WTI naik 13 persen.
Kedua patokan harga minyak ini mencatatkan pergerakan harian terbesar sejak 2022, ketika invasi Rusia ke Ukraina memicu lonjakan tajam harga energi global.
Israel menyatakan telah menargetkan fasilitas nuklir Iran, pabrik rudal balistik, serta markas komando militer pada Jumat (13/6) sebagai bagian dari operasi jangka panjang untuk mencegah Teheran membangun senjata nuklir. Iran pun menjanjikan balasan yang keras.
Tak lama setelah perdagangan ditutup pada Jumat (13/6), sejumlah laporan media menyebutkan bahwa rudal Iran menghantam beberapa bangunan di Tel Aviv, Israel. Ledakan juga terdengar di wilayah selatan Israel.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Iran agar segera membuat kesepakatan terkait program nuklirnya demi menghentikan “serangan berikutnya yang sudah direncanakan”.
Sementara itu, Perusahaan Penyulingan dan Distribusi Minyak Nasional Iran menyatakan bahwa fasilitas penyulingan dan penyimpanan minyak tidak mengalami kerusakan dan tetap beroperasi normal.
Sebagai anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Iran saat ini memproduksi sekitar 3,3 juta barel minyak per hari (bpd), dan mengekspor lebih dari 2 juta bpd minyak mentah dan bahan bakar. Menurut analis dan pengamat OPEC, kapasitas cadangan produksi dari OPEC dan sekutunya seperti Rusia cukup untuk menggantikan pasokan jika produksi minyak Iran terganggu.
Batu Bara
Harga batu bara terpantau naik pada penutupan perdagangan Jumat (13/6). Menurut bursa ICE Newcastle (Australia), harga batu bara kontrak pengiriman Juli 2025 berada di USD 108,95 per ton, naik 1,35 persen dari hari sebelumnya.
CPO
Harga minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) juga terpantau naik pada perdagangan Jumat (13/6). Menurut Tradingeconomics, harga CPO naik 2,27 persen menjadi MYR 3.927 per ton.
Nikel
Harga nikel terpantau turun tipis pada penutupan perdagangan Jumat (13/6). Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) ditutup turun 0,09 persen menjadi 15.128 per ton.
Timah
Harga timah terpantau naik pada penutupan perdagangan Jumat (13/6). Harga timah berdasarkan London Metal Exchange (LME) berada di 32.694 per ton, naik 0,15 persen dari hari sebelumnya.