TRIBUNNEWS.COM - Satuan intelijen Iran berhasil menemukan peluncur rudal Spike milik Mossad, badan intelijen Israel.
Peluncur itu dilengkapi dengan sistem automatisasi berbasis internet dan sistem kontrol jarak jauh.
Kantor berita Mehr News di Iran pada hari Senin, (16/6/2025), melaporkan rudal Spike digunakan untuk menganggu sistem pertahanan udara Iran.
Rudal itu dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems of Israel dan diperasikan oleh agen Mossad.
Dikutip dari Caliber, Spike terkenal karena akurat dan punya banyak kegunaan. Spike yang memiliki sistem pemandu optik-elektrik (termasuk inframerah dan kamera siang hari) bisa menyasar target dengan akurat meski jaraknya jauh.
Rudal ini memiliki kemampuan fire-and-forget sehingga operator rudal bisa mengunci target dan segera mengamankan dirinya. Hal itu mengurangi risiko saat pertempuran.
Spike utamanya dirancang sebagai senjata untuk melumpuhkan tank. Meski demikian, rudal itu juga terbukti efektif untuk melawan pertahanan musuh dan bahkan target udara dengan kecepatan rendah.
Oleh karena itu, Spike menjadi ancaman bagi fasilitas sistem pertahanan udara.
Sementara itu, polisi di Provinsi Esfahan di Iran tengah menemukan bengkel ilegal yang menyimpan komponen dan peralatan yang digunakan untuk merakit drone.
Menurut pihak berwenang Iran, keempatnya adalah "tentara bayaran rezim Zionis".
Selama penggeledahan, ada banyak komponen dan peralatan produksi drone yang disita. Kasus ini masih diselidiki oleh aparat keamanan Iran.