Seniman manga yang sering menggambarkan ramalannya lewat komik memprediksi bencana terjadi pada 5 Juli 2025 di Jepang. Dia adalah Ryo Tatsuki yang kerap dijuluki sebagai 'Baba Vanga-nya Jepang'.
Dalam novel grafisnya 'The Future I Saw', prediksi berbasis mimpi, dia dikabarkan benar meramal soal bencana 2011 yakni gempa Tohoku.
Pada buku edisi 2021 miliknya, Tatsuki memprediksi 'bencana besar' akan menghantam Jepang pada 5 Juli 2025. Meski begitu, tidak diketahui secara jelas apa bencana yang dimaksud.
Dengan cepat, ramalan Ryo Tatsuki langsung viral di media sosial. Banyak penduduk Jepang dan internasional yang cukup bergidik ngeri dengan ramalan tersebut.
Melansir The Economic Times, Selasa (17/6/2025) ramalan Tatsuki di masa lalu mencakup gempa bumi tahun 2011, kematian Putri Diana, meninggalnya Freddie Mercury, dan bahkan pandemi pernapasan pada tahun 2020-an yang menyerupai COVID-19. Keakuratannya yang meresahkan telah membuat orang-orang skeptis berhenti sejenak. Para penggemarnya melihatnya sebagai 'prediksi akurat' ke depannya untuk Jepang.
Entah kebetulan atau memang karena ramalan ini, menurut Bloomberg Intelligence, pariwisata masuk ke Jepang pada awal Juli 2025 telah menurun tajam. Pemesanan tiket pesawat ke Hong Kong turun 50%, dan beberapa segmen perjalanan Asia Tenggara mengalami penurunan sebesar 83%. Konon, turis yang tahu ramalan ini, banyak yang memutuskan tidak datang pada tanggal tersebut.
Para pejabat, termasuk Gubernur Miyagi, telah mendesak masyarakat untuk mengabaikan 'rumor yang tidak ilmiah'. Meskipun telah diyakinkan, media dan platform sosial terus membesar-besarkan cerita tersebut. Tagar seperti #July5Disaster menjadi tren di Asia, menggambarkan bagaimana takhayul modern menyebar cepat dan berdampak besar.
Ramalan Tatsuki, meskipun didasarkan pada mimpi dan fiksi, berdampak pada citra dan ekonomi Jepang. Menjelang tanggal tersebut, negara itu berada di persimpangan antara keyakinan dan skeptisisme. Bagi yang percaya mereka menjauhi Jepang di tanggal tersebut, sementara yang tak yakin memilih melanjutkan harinya seperti biasa.