Kondisi Iran dan Israel yang kian memanas membuat harga energi dunia bergejolak, terutama minyak dan gas (migas), menjadi salah satu berita populer di kumparanBISNIS sepanjang Senin (16/6).
Selain itu, dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mampu menyerap 68 ribu pekerja juga banyak dibaca masyarakat. Untuk lebih jelasnya, berikut ringkasan berita populer tersebut:
CEO Aramco Tegaskan Peran Minyak & Gas Tak Bisa Diremehkan
Di tengah memanasnya konflik kedua negara karena Israel lebih dulu menyerang Iran, CEO Aramco Amin Nasser menegaskan peran migas tetap krusial dalam menjamin keamanan energi global, meski dunia berada dalam transisi energi.
Dalam pidatonya secara online di Energy Asia 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (16/6), Nasser menekankan bahwa situasi geopolitik dan kebutuhan energi dunia saat ini menuntut pendekatan yang lebih realistis dalam menjalani transisi energi, sekalipun gas masuk dalam bauran energi karena lebih bersih daripada minyak.
"(Sejarah telah) menunjukkan kepada kita bahwa ketika konflik terjadi, pentingnya minyak dan gas tidak bisa diremehkan. Kita menyaksikannya secara langsung saat ini, dengan ancaman terhadap keamanan energi yang terus menimbulkan kekhawatiran global,” kata dia meski tidak menyebut langsung Iran dan Israel.
Petugas menata menu makanan yang akan didistribusikan pada program makan bergizi gratis di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (6/1/2025). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah sejak 6 Januari 2025 telah menyerap sekitar 68 ribu tenaga kerja di dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. Mayoritas pekerjanya adalah ibu rumah tangga.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan lebih dari 60 persen tenaga kerja yang terserap dalam program MBG merupakan ibu-ibu berusia 30 hingga 50 tahun.
"Lebih dari 60 persen yang bekerja adalah ibu-ibu yang usianya 30 (tahun), 35 (tahun), 40 (tahun), 50 (tahun), yang tadinya ibu rumah tangga tidak punya pendapatan, sekarang bisa (punya pendapatan)," kata Dadan kepada wartawan di kantor Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Jakarta, Senin (16/6).
Kata Dadan, sebagian besar dari mereka sebelumnya merupakan ibu rumah tangga tanpa penghasilan tetap. Kini, melalui program ini, mereka memperoleh pendapatan minimal sebesar Rp 2 juta per bulan.
Dadan mencatat, sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, saat ini program MBG telah menjangkau 4,97 juta penerima manfaat. Program tersebut telah berjalan di seluruh 38 provinsi dengan total 1.785 SPPG aktif.