Nyamar Jadi Awak Kabin, Pria Ini Terbang Gratis 120 Kali Tanpa Ketahuan
kumparanTRAVEL June 17, 2025 11:40 AM
Mahalnya harga tiket pesawat sering kali menjadi penghalang bagi traveler untuk traveling. Untuk menyiasati mahalnya harga tiket pesawat, biasanya traveler memilih menunda perjalanan mereka hingga harga pesawat turun atau bepergian di periode low season.
Namun, hal berbeda justru dilakukan oleh pria asal Amerika Serikat (AS). Bukannya menunda untuk traveling, pria ini justru menggunakan trik nakal agar bisa bepergian naik pesawat tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Caranya? Ia menyamar sebagai awak kabin selama bertahun-tahun. Waduh!
Perbesar
Ilustrasi pramugara berikan instruksi keselamatan di dalam pesawat terbang. Foto: Shutter Stock
Dilansir Mirror, pria bernama Tiron Alexander (35), dilaporkan berhasil melakukan penerbangan gratis sebanyak 120 kali antara tahun 2018-2024. Ia diduga memanfaatkan sistem pemesanan internal yang hanya diperuntukkan bagi karyawan maskapai, seperti pilot dan pramugari.
Menurut pernyataan resmi dari Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Florida, Alexander memalsukan identitasnya sebagai pramugara dari tujuh maskapai berbeda. Ia juga mencantumkan sekitar 30 nomor lencana, serta tanggal perekrutan palsu saat mengisi formulir aplikasi penerbangan karyawan.
Perbesar
Ilustrasi hacker. Foto: Shutterstock
Alexander berhasil mengakses sistem pemesanan internal yang seharusnya memiliki lapisan keamanan ketat. Lebih mengejutkan lagi, sistem maskapai tidak mendeteksi kejanggalan data yang ia masukkan, sehingga bisa mengeklaim ratusan tiket tanpa pernah benar-benar menjadi kru kabin.
"Selama persidangan, terbukti bahwa Alexander menyamar sebagai awak kabin di tiga maskapai berbeda lainnya, dan berhasil memesan lebih dari 120 penerbangan gratis secara ilegal," ungkap pernyataan dari kejaksaan.
Kini, Alexander telah divonis bersalah atas penipuan berbasis elektronik (wire fraud), dan akses ilegal ke area terbatas bandara. Ia pun akan dijatuhi hukuman pada 25 Agustus 2025 mendatang oleh Hakim Distrik AS, Jacqueline Beccera.
Akibat perbuatannya tersebut, Alexander terancam hukuman penjara hingga 20 tahun untuk kasus penipuan, dan maksimal 10 tahun penjara untuk pelanggaran keamanan bandara.
Perbesar
Ilustrasi Bandara. Foto: Shutterstock
Kisah Alexander mengingatkan publik pada cerita Steven Rothstein, seorang bankir asal New York yang pernah memanfaatkan program AAirpass American Airlines, tiket terbang seumur hidup yang memperbolehkannya terbang ke seluruh dunia tanpa batas.
Meski legal, Rothstein akhirnya dibatalkan keanggotaannya pada 2008, karena dianggap terlalu sering terbang dan merugikan maskapai.
Kasus ini seakan menjadi pengingat, agar sebagai traveler tidak melanggar aturan dan juga hukum. Sebab, tidak main-main hukuman yang dikenakan, yaitu bisa sanksi pidana hingga denda.