Pepaya dikenal sebagai buah yang kaya manfaat. Kandungan serat, vitamin C, hingga papainnya menjadikan buah ini pilihan favorit untuk melancarkan pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Meski demikian, di balik segala manfaatnya, ada beberapa orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi pepaya. Sebab, dalam kondisi tertentu, pepaya justru bisa menimbulkan reaksi yang merugikan kesehatan.
Beberapa orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi pepaya di antaranya orang dengan detak jantung tidak teratur, wanita hamil, hingga orang dengan batu ginjal. Dikutip dari Times of India, berikut penjelasannya.
Makan pepaya sebenarnya bisa mengurangi risiko sakit jantung. Namun, jika sudah mengalami masalah detak jantung tidak teratur, buah ini sebaiknya dihindari.
Penelitian menunjukkan bahwa pepaya mengandung sedikit glikosida sianogenik, yaitu asam amino yang bisa menghasilkan hidrogen sianida dalam sistem pencernaan. Meski jumlah senyawa yang dihasilkan tidak berbahaya bagi kesehatan, konsumsi yang berlebihan bisa memperburuk gejala orang yang mengalami detak jantung tidak teratur. Efek ini bisa juga dirasakan oleh orang yang menderita hipotiroidisme.
Makan makanan sehat seperti buah tentunya penting untuk pertumbuhan bayi dan kesehatan ibu hamil. Akan tetapi, pepaya merupakan salah satu buah yang sebaiknya tidak dikonsumsi.
Pepaya mengandung lateks yang bisa memicu kontraksi rahim. Selain itu, kandungan papainnya secara artifisial bisa menginduksi persalinan.
Pepaya juga bisa melemahkan selaput yang menopang janin. Hal ini sebagian besar terjadi pada pepaya setengah matang.
Pepaya kaya akan kandungan vitamin C. Nutrisi ini merupakan antioksidan, tapi asupannya yang berlebihan bisa memperburuk kondisi batu ginjal.
Asupan nutrisi vitamin C yang terlalu banyak bisa menyebabkan pembentukan batu ginjal kalsium oksalat. Nutrisi ini juga bisa memperbesar ukuran batu, sehingga lebih sulit dikeluarkan melalui urine.
Pepaya juga mungkin bukan pilihan yang baik untuk orang-orang yang sudah mengalami masalah gula darah atau hipoglikemia. Sebab, buah ini mengandung efek anti-hipoglikemik atau penurun glukosa.
Pepaya bisa meningkatkan kadar glukosa darah ke tingkat yang berbahaya bagi pengidap hipoglikemia. Kondisi ini menyebabkan masalah seperti kebingungan, gemetar, dan detak jantung cepat.
Orang dengan alergi lateks kemungkinan juga alergi terhadap pepaya. Sebab, pepaya memiliki enzim kitinase yang menyebabkan reaksi silang antara lateks dan makanan yang mengandung enzim tersebut. Hal itu bisa menyebabkan bersin, kesulitan bernapas, batuk, dan mata berair.
Itulah kelompok orang yang sebaiknya tidak makan pepaya. Jika ingin mengonsumsinya, disarankan orang-orang dengan kondisi ini untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
