Desa Cikalong: Wisata Budaya yang Masih Melestarikan Tradisi Leluhur
Rully Adhitya June 18, 2025 03:20 PM
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang kaya akan keberagaman budaya, salah satunya tercermin melalui keberadaan desa adat. Desa adat memiliki peran penting dalam menjaga, melestarikan, dan mewariskan tradisi serta kearifan lokal dari generasi ke generasi. Desa adat menjadi benteng terakhir yang mempertahankan identitas budaya asli masyarakat Indonesia dalam upaya pelestarian budaya nasional.
Salah satu desa yang masih kuat memegang teguh nilai-nilai tradisional tersebut adalah Desa Cikalong yang terletak di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Desa yang letaknya berada di wilayah selatan Jawa Barat ini menyuguhkan harmoni antara alam, budaya, dan kehidupan sosial masyarakatnya yang sarat dengan nilai leluhur.
Desa Cikalong memiliki karakteristik masyarakat yang menjunjung tinggi adat istiadat, ramah terhadap pendatang, dan hidup berdampingan selaras dengan alam. Sistem nilai dan norma dalam masyarakat masih sangat dijaga dan diturunkan secara turun-temurun melalui cerita rakyat, tradisi lisan, serta praktik budaya harian.
Artikel ini bertujuan untuk mengulas keunikan budaya Desa Cikalong, nilai-nilai lokal yang dipegang masyarakat, serta alasan mengapa desa ini layak mendapat pengakuan sebagai desa adat yang patut dikunjungi dan dilestarikan.
Warisan Leluhur yang Turun-Temurun Dilaksanakan
Perbesar
Foto Tradisi Lisung Buhun Desa Cikalong (Aman Suherman/2023)
Desa Cikalong secara rutin menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan alam. Salah satu momen penting adalah Hari Jadi Desa Cikalong, yang diperingati setiap tahun melalui upacara adat yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Perayaan ini mencakup pertunjukan seni tradisional seperti ronggeng gunung, kuda renggong, dan pencak silat. Selain itu, ritual ruwatan bumi atau syukuran panen juga menjadi bagian penting dalam siklus budaya desa.
Kegiatan seni lainnya yang masih lestari di antaranya adalah pertunjukan musik tradisional menggunakan alat musik seperti angklung, tarawangsa, dan dogdog. Kegiatan keagamaan seperti pengajian adat, ziarah ke makam leluhur, dan prosesi sakral lainnya juga memperlihatkan betapa budaya dan spiritualitas menyatu dalam kehidupan warga Cikalong.
Mengapa Disebut sebagai “Desa Adat”
Predikat "desa adat" disematkan kepada Cikalong karena desa ini masih mempertahankan sistem sosial, norma, dan nilai yang diwariskan turun-temurun. Banyak rumah warga masih dibangun dengan gaya arsitektur tradisional Sunda dan dihiasi ornamen khas yang mencerminkan filosofi hidup masyarakat. Struktur kemasyarakatan seperti tokoh adat atau ketua kampung masih memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan.
Kepercayaan terhadap Mitos dan Tradisi yang Masih Melekat
Masyarakat Cikalong masih memegang teguh berbagai mitos dan kepercayaan lokal. Misalnya, terdapat pantangan dalam mengambil hasil hutan secara sembarangan, karena diyakini akan mendatangkan malapetaka. Beberapa tempat dianggap sakral dan dijaga kelestariannya, seperti mata air, pohon tua, dan situs keramat yang diyakini sebagai peninggalan para leluhur.
Potensi Alam dan Budaya sebagai Daya Tarik Wisata
Cikalong tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga memiliki keindahan alam yang mempesona. Persawahan yang membentang luas, hutan yang masih asri, dan sungai yang jernih menjadi pelengkap daya tarik wisata desa ini. Wisatawan yang berkunjung tidak hanya disuguhi panorama alam, tetapi juga dapat merasakan langsung pengalaman budaya yang autentik.
Pengaruh Modernisasi terhadap Budaya Lokal
Modernisasi membawa dampak ganda bagi Desa Cikalong. Di satu sisi, akses terhadap informasi dan teknologi membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi wisata dan ekonomi. Namun di sisi lain, modernisasi juga menjadi tantangan dalam menjaga keaslian budaya. Beberapa tradisi mulai ditinggalkan oleh generasi muda karena dianggap tidak relevan dengan kehidupan modern.
Pemerintah desa dan tokoh masyarakat terus berupaya mengedukasi generasi muda tentang pentingnya menjaga warisan budaya. Program pelatihan, dokumentasi tradisi, dan festival budaya lokal menjadi strategi dalam mengintegrasikan nilai lama dengan semangat baru tanpa menghilangkan identitas asli desa.
Pandangan Masyarakat Lokal terhadap Wisata Budaya dan Kedatangan Pendatang
Masyarakat Cikalong secara umum menyambut baik kedatangan wisatawan, selama tetap menghormati norma dan nilai lokal. Mereka menyadari bahwa pariwisata dapat menjadi sarana pelestarian budaya sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Namun demikian, ada harapan besar agar wisata yang dikembangkan bersifat edukatif dan berkelanjutan, bukan semata-mata komersial.
Desa Cikalong menjadi contoh nyata pentingnya merawat kekayaan budaya dan tradisi sebagai bagian dari identitas bangsa. Dengan menjaga warisan leluhur, masyarakat tidak hanya melindungi akar budaya mereka, tetapi juga memberikan peluang bagi generasi mendatang untuk belajar dan tumbuh dalam lingkungan yang penuh nilai dan makna.
Harapan besar tertuju pada kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan wisatawan untuk menjaga kelestarian budaya dan alam Desa Cikalong. Pelestarian ini bukan hanya tanggung jawab lokal, tetapi juga nasional.