Ombudsman Kepri Sidak RSUD Embung Fatimah Batam, Telusuri Dugaan RS Tolak Beri BPJS Kesehatan
Septyan Mulia Rohman June 18, 2025 04:32 PM

TRIBUNBATAM.id, BATAM – Ombudsman Kepri inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Embung Fatimah Batam.

Sidak Ombudsman Kepri ini untuk menelusuri kebenaran informasi pasien, warga Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Kepri yang ditolak menggunakan BPJS Kesehatan hingga meninggal dunia. 

Puncaknya, pasien atas nama Alif (12) yang mengeluhkan sesak napas meninggal dunia dua jam setelah keluar dari RSUD Embung Fatimah Batam pada Minggu (15/6) dini hari.

Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kepri, Lagat Siadari menemui Wakil Direktur dan Dewan Pengawas RSUD Embung Fatimah Batam.

Dalam pertemuan itu, Lagat meminta keterangan terkait peristiwa tersebut.

Pihak RSUD Embung Fatimah Batam telah memberikan penjelasan langsung kepada pihak keluarga pasien di Kantor RSUD Embung Fatimah.

Selain itu pihak RS sudab bersilaturahmi ke rumah keluarga almarhum sebagai ungkapan rasa empati dan pihak keluarga informasinya telah bisa menerima dan memaafkan peristiwa ini.

Meski demikian, Ombudsman Kepri berharap manajemen RSUD Embung Fatimah Batam menjadikan peristiwa ini sebagai evaluasi, sehingga tidak terjadi hal serupa di masa mendatang.

"Selama ini ada perlakuan dalam pemberian pelayaan khususnya di UGD/IGD Rumah Sakit dengan status atau kriteria pasien kegawatdaruratan," ucapnya, Rabu (18/6/2025).

Kriteria mengenai pasien gawat darurat ini telah diatur dalam Permenkes Nomor 47 Tahun 2018. 

Namun jika tidak masuk kriteria, seharusnya pasien tetap bisa menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.

“Mudah-mudahan, hal ini tidak terulang kembali. Tidak ada lagi penolakan pasien,” lanjutnya.

Rencananya dalam waktu dekat, Ombudsman Kepri akan melakukan pertemuan untuk menyamakan perspektif terkait dengan Permenkes Nomor 47 Tahun 2018 antara BPJS Kesehatan dan juga Rumah Sakit mapun Fasilitas Kesehatan yang ada di Kepri.

“Semoga nantinya pihak RS maupun BPJS Kesehatan dapat lebih fleksibel sehingga tidak melakukan penolakan pasien,” tutur Lagat. 

Suwanto: Cukup Anak Kami

Suwanto, ayah Muhammad Alif Oktober Karyanto (12) sebelumnya mengaku sudah ikhlas dengan meninggalnya sang anak, dua jam setelah keluar dari RSUD Embung Fatimah Batam.

Meski ia harus memendam kesedihan dalam hatinya yang paling dalam atas kepergian buah hatinya itu.

Suwanto menceritakan jika semuanya sudah selesai.

Menurutnya, tidak ada yang bisa mengembalikan anaknya yang sudah meninggalkan mereka di dunia untuk selamanya.

Suwanto mengatakan jika manajemen RSUD Embung Fatimah Batam telah datang ke rumah dan mencurahkan apa yang menjadi ganjalan hatinya.

Ia mengaku sudah sangat lega dan sudah bisa menerima kepergian anak pertamanya itu.

"Saya sudah sampaikan seluruh yang mengganjal di hati saya. Manajemen RSUD Embung Fatimah juga sudah meminta maaf dan menjelaskan semuanya," ucap Suwanto, Selasa (17/6/2025).

Suwanto hanya berharap tidak ada lagi 'Alif- Alif' selanjutnya.

Ia memohon agar orang sakit segera ditangani. 

Jangan memvonis, apalagi mempersulit orang yang sedang susah.

Yang membuat dirinya jengkel sejak awal adalah saat tim medis RSUD Embung Fatimah Batam menyuruh mereka pulang, sementara kondisi anaknya menurutnya masih belum stabil.

Meski begitu, ia dan keluarga berusaha ikhlas dan menerima kejadian ini.

Alif merupakan anak pertamanya dari tiga bersaudara.

"Dua adiknya perempuan," kata Suwanto.

Sejak lahir, Alif memiliki kebutuhan khusus.

Seiring pertumbuhannya, Alif lumpuh bahkan hingga ia meninggal dunia ia belum bisa bicara.

Selama hidup, Suwanto menyebut jika anak pertamanya itu tidak memiliki riwayat sesak napas.

"Kalau sakit ya itu hal biasa, namanya juga anak. Tapi kalau untuk sesak napas memang tidak ada," bebernya.

Dia juga tidak mengetahui saat itu anaknya mengalami sesak napas, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Suwanto kembali berharap apa yang menimpa dirinya menjadi pelajaran berharga bagi pihak rumah sakit.

"Cukuplah anak kami yang mengalami, jangan ada lagi 'Alif-Alif' lainnya," harap Suwanto. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing/Pertanian Sitanggang)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.