Cerita Saksi soal Longsor Tambang Pasir di Cirebon, Identitas 2 Korban Terungkap
Endra Kurniawan June 18, 2025 06:33 PM

TRIBUNNEWS.COM - Terjadi longsor di kawasan galian C, Blok RT 2 RW 10, Kedung Jumbleng, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon , Jawa Barat, Rabu (18/6/2025).

Dua pekerja tambang pasir yang tertimbun dalam tragedi itu pun terungkap, mereka adalah warga setempat yang bernama Dani Danara (29) dan Rian Adriani Pamungkas (23).

Ketua RW 10 Kedung Jumbleng, Asepudin, membenarkan bahwa kedua korban merupakan warganya yang tertimbun saat sedang melakukan aktivitas penambangan pasir.

“Pagi sekitar pukul 07.30 saya dapat informasi bahwa ada musibah di galian C," ujar Asepudin saat ditemui Tribun Jabar, di lokasi kejadian, Rabu (18/6/2025).

"Untuk korbannya itu warga dua orang yang masih tertimbun, warga sini semuanya. Namanya Dani dan Rian,” sambungnya.

Peristiwa longsor itu terjadi ketika aktivitas penggalian sedang berlangsung.

Dari lima orang yang bekerja, dua di antaranya masih tertimbun, sedangkan sisanya berhasil menyelamatkan diri.

“Dari lima orang yang sedang menambang pasir, hanya dua orang yang masih tertimbun,” ucapnya. 

Menurut salah satu rekan korban yang juga merupakan sopir truk pengangkut pasir, Mistari (35), mengatakan bahwa saat kejadian ada empat orang di lokasi.

Dua orang berhasil menyelamatkan diri sedangkan dua lainnya tertimbun bersama dengan kendaraan yang mereka gunakan.

“Ya benar, terjadi longsor memakan korban di Kedung Jumbleng. Tadi kejadiannya sekiranya pukul 07.30 WIB. Korbannya dua orang, tapi di lokasi katanya ada empat orang, selamat dua orang."

“Itu korban rekan saya juga, namanya Riyan dan Dani. Mereka masih muda. Ada mobil yang tertimbun juga, yang digunakan korban,” jelas Mistari.

Sementara itu, Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, yang meninjau langsung ke lokasi bersama Kapolres Cirebon Kota dan Dandim 0614/Kota Cirebon mengatakan bahwa kedua korban masih tertimbun.

Ia pun menyoroti aktivitas tambang ilegal yang masih beroperasi di kawasan tersebut.

“Masih ada dua orang yang tertimbun, warga asli sini,” kata Edo.

Menurutnya, proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati karena kondisi tanah yang labil dan rawan longsor susulan.

“Kita berupaya, cuma lihat juga kondisi tanah yang di pinggiran itu apakah aman atau tidak untuk mendatangkan alat berat. Tergantung kondisi tanah yang di atasnya,” ujarnya.

Edo menegaskan, lokasi itu merupakan kawasan tambang ilegal yang seharusnya sudah tidak lagi digunakan untuk aktivitas penambangan.

“Beberapa waktu yang lalu pemerintah daerah sudah melakukan upaya untuk tidak lagi menggali di galian C ini yang berbahaya."

"Namun masih melakukan. Ke depan, kita bersepakat ini ilegal, harus melakukan tindakan tegas. Nanti kita akan tutup akses masuk ke sini,” ucap Edo. 

Alat Berat Tiba di Lokasi

Proses evakuasi terhadap dua pekerja tambang pasir yang tertimbun longsor dilakukan pada Rabu sore.

Evakuasi sempat terkendala lantaran kedua korban tertimbun material longsoran yang cukup tinggi dan tebal.

Alat berat baru tiba di lokasi sekira pukul 14.30 WIB.

Proses menuju lokasi juga berlangsung hati-hati karena akses jalan yang sempit dan terjal, bahkan harus dibuka terlebih dahulu dengan membongkar tumpukan tanah.

(Deni)(TribunCirebon.com/Eki Yulianto)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.