Bukan Cuma Lesu dan Wajah Pucat, Waspadai Gejala Lain Anemia pada Anak!
kumparanMOM June 18, 2025 07:40 PM
Anemia menjadi salah satu masalah kesehatan utama pada anak yang bisa berdampak pada tumbuh kembangnya. Ya Moms, anemia yang terjadi di awal kehidupan anak bisa memengaruhi sampai ia tumbuh besar, baik kemampuan belajar, perkembangan IQ, dan masalah perkembangan lainnya.
"Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada anak dan berdampak pada tumbuh kembang serta kemampuan belajar anak. Anemia yang terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan itu bisa berdampak pada saat nanti dia sekolah, terhadap IQ, dan masalah perkembangan lainnya," jelas Ketua PP IKatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A, Subsp.Kardio(K), dalam webinar yang diselenggarakan IDAI, Selasa (17/6).
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami apa saja ciri, gejala, dan pencegahan anemia yang sudah bisa dilakukan sejak bayi.
Faktor Risiko Serta Gejala Anemia pada Bayi dan Anak
Moms, anemia terjadi karena kadar hemoglobin (hB) seseorang rendah, yang berdasarkan usia dan rasnya. Kondisi ini terjadi karena produksi eritrosit yang berlebihan, sehingga hemoglobin jadi berkurang.
Apa sih yang menjadi faktor risiko seorang bayi atau anak mengalami anemia?
Perbesar
Ilustrasi ibu hamil yang akan melahirkan. Foto: Shutter Stock
"Bisa jadi akibat lahirnya rendah berat [badan]nya, [bayi] kembar, atau ibunya sendiri mengalami anemia defisiensi besi. Bisa jadi karena selama dia [janin] bertumbuh, masukan besinya kurang dari makanan sehari-hari," jelas Unit Kerja Koordinasi (UKK) Hematologi Onkologi IDAI, Prof. Dr. dr. Harapan Parlindungan Ringoringo, Sp.A, Subsp.H.Onk(K).
Selain kurangnya makanan yang mengandung zat besi heme, pemicu lainnya adalah pertumbuhan bayi yang cepat dan infeksi akut berulang. Penyebab lainnya adalah bayi mengalami enteritis atau peradangan usus, malnutrisi, atau sindrom malabsorbsi.
"Gejala klinisnya rewel tanpa sebab, letih, lesu, lemah. Dan kalau sudah [gejala] berat bisa jantungnya berdebar-debar, yang tampak sekali tidak lincah bermain," tuturnya.
Selain nafsu makan berkurang dan badan lesu, berikut adalah gejala anak dan bayi yang mengalami anemia:
1. Wajah Pucat
Ini merupakan salah satu gejala yang paling mudah terlihat dari seseorang dengan anemia. Menurut Prof. Parlin, bila wajah anak terlihat sudah pucat selama beberapa lama, maka harus segera dibawa ke dokter.
"Tandanya tentunya ada pucat, tapi tidak ada perdarahan. Ini bisa kita lihat di kelopak mata bagian dalamnya itu ada kelihatan warna putih. Selaputnya pucat. Yang paling jelas di telapak tangan atau telapak kaki atau di bibir," jelas Prof. Parlin.
2. Berat Badan Tidak Naik atau Justru Turun
Selain pucat, berat badan yang stagnan atau justru si kecil terlihat tambah kurus juga patut diwaspadai.
"Biasanya [wajah] pucat, tapi anak saya juga enggak nafsu makan dalam sebulan terakhir. Kok malah nyusut berat badannya enggak naik. Nah, hati-hati, minta rujukan ke dokter spesialis anak atau konsultan hematologi," tegas Prof. Parlin.
3. Lidah Mulus
Gejala khas lainnya juga bisa dilihat dari lidahnya, Moms. Pada anak yang sehat, lidah si kecil akan terlihat bergerinjal atau tidak rata. Namun, pada anak yang terkena ADB, maka lidahnya akan lebih mulus.
4. Kuku Lentik
Perhatikan juga bentuk kuku anak Anda, Moms. Bila kukunya agak melengkung atau lentik, maka patut dicurigai sebagai salah satu gejala anemia.
"Bulu mata boleh lentik, tapi kalau kuku tidak boleh lentik," tegas dokter yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat itu.