Kantornya Digeruduk Warga, Ini Keterangan Kacabdisdik Wilayah VIII Provsu
Ayu Prasandi June 19, 2025 09:30 PM

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Provinsi Sumatera Utara di Toba digeruduk warga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Angkatan Muda Pomparan Tuan Odjur (FKAMPTO) Siahaan hari ini, Kamis (19/6/2025).

Demo berawal dari proses penerimaan murid baru yang mengorbankan 16 orang anak mereka tidak dapat masuk ke SMAN 1 dan 2 Balige. 

Kacabdisdik Wilayah VIII Provsu Jhon Suhartono Purba menjelaskan, permintaan warga tersebut sudah pernah disampaikan.

Menurutnya jalur yang bisa ditempuh agar diterima sebagai calon murid baru (CMB) adalah beberapa jalur antara lain affirmasi, domisili, mutasi, dan jalur prestasi (akdemik dan non akademik).

"Kita mengakomodir aspirasi warga sekitar sekolah ini. Maka, kami hadir di sini baik dari SMAN 1 Balige, SMAN 2 Balige, dan MKKS serta panitia penerimaan siswa baru. Unras itu kami tahu setelah adanya informasi dari pihak kepolisian. Hal ini juga akan kita laporkan ke pimpinan," ujar Jhon Suhartono Purba, Kamis (19/6/2025).

Selanjutnya, ia mengutarakan soal proses penerimaan murid baru. Ia tuturkan, dua tahap sistem penerimaan murid baru (SPMB).

Untuk dua tahap ini, seluruh anak yang diharapkan masuk ke SMAN 1 dan 2 tak sesuai ekspektasi.

"Mereka menyurakan agar 17 anak mereka dapat masuk ke SMA yang ada di sini. Awalnya, mereka mengusulkan sebanyak 30 orang. Kita komunikasi dengan panitia agar bisa disiasati. Dan akhirnya tinggal 17 orang. Mereka tetap menyampaikan agar ke-17 ini tetap diakomodir pada tahap kedua, jalur prestasi," sambungnya.

"Pada tahap kedua, ke-17 orang tersebut tetap kita akomidir. Untuk jalur prestasi, nilai rapor dan prestasi non akademis dilihat. Dan, akhirnya ke-17 orang tersebut tidak bisa diakomodir. Sehingga, lahirlah unras hari ini," terangnya.

Selanjutnya, demo terjadi pada hari ini. Ia menyambut kedatangan demonstran dan berdiskusi soal aspirasi tersebut.

"Aturan untuk SPMB ini berlaku sama di Sumatera Utara ini. Dan yang menyeleksinya adalah aplikasi. Saya sudah menyambut mereka tadi dan berdiskusi dengan mereka dengan tetap mengatakan soal aturan yang berlaku," sambungnya.

Hingga akhir, demonstran tetap merasa kecewa karena tidak mendapatkan jawaban memuaskan.

(cr3/tribun-medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.