TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP PDI Perjuangan ( PDIP) akan menggelar acara puncak peringatan Bulan Bung Karno, pada 20–21 Juni 2025, di area Makam Bung Karno, Kota Blitar, Jawa Timur.
Puncak acara akan diisi dengan pidato kebangsaan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Said Abdullah mengatakan, pemusatan kegiatan di makam tokoh proklamator ini merupakan bentuk penghormatan dan peneguhan ideologis terhadap ajaran Bung Karno.
"Pemusatan kegiatan di area Makam Bung Karno kami niatkan untuk merawat api perjuangan yang diwariskan melalui ajaran ajaran Bung Karno yang menjadi jalan perjuangan politik PDIP," kata Said dalam siaran persnya, Kamis (19/6/2025).
Rangkaian acara akan dimulai pada Jumat (20/6/2025) malam, yang diisi dengan tausiah dari KH Ahmad Muwafiq, ulama karismatik asal Yogyakarta yang dikenal memiliki kedalaman pemahaman sejarah.
Tausiah akan membahas dimensi keislaman Bung Karno, pemikirannya untuk kemajuan peradaban Islam, serta perjuangannya di panggung nasional dan dunia.
Keesokan harinya, Jumat pagi, seluruh jajaran PDIP yang dipimpin Megawati bersama para santri dari berbagai pondok pesantren akan melakukan ziarah dan doa bersama di pusara Bung Karno.
Setelah itu, Megawati dijadwalkan menyampaikan pidato kebangsaan sebagai inti dari acara puncak Bulan Bung Karno.
Acara ini juga bakal ada tausiah dari Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, Nazarudin Umar, yang akan mengangkat tema Islam, nasionalisme, dan pembangunan peradaban bangsa.
Said menjelaskan, warisan Bung Karno tidak hanya dirasakan di dalam negeri, tetapi juga diakui secara luas oleh masyarakat internasional.
Menurutnya, Bung Karno bukan sekadar tokoh bangsa, tetapi juga simbol global perjuangan anti-kolonialisme.
"Meskipun jasad fisiknya telah tiada, namun seluruh kiprah dan perjuangannya menjadi warisan besar bagi Bangsa Indonesia. Namanya harum bukan hanya di Indonesia sebagai bapak bangsa, tetapi di berbagai belahan dunia," ujar Said.
Nama dan jejak Bung Karno terekam di banyak negara. Di Rusia, Masjid Saint Petersburg yang sempat dijadikan gudang dikembalikan fungsinya atas permintaan Bung Karno kepada Nikita Khrushchev. Kini, masjid tersebut dikenal sebagai Masjid Soekarno.
Di Aljazair, pemerintah setempat membangun monumen besar Bung Karno sebagai bentuk penghormatan atas dukungannya terhadap kemerdekaan Aljazair dari Prancis. Di Meksiko, sebuah patung Bung Karno berdiri tegak di tengah taman kota.
Pemerintah dan rakyat Maroko mengabadikan nama Bung Karno melalui penamaan jalan utama, Sharia Al-Rais Ahmed Soekarno. Di Pakistan, terdapat Soekarno Square di Peshawar dan Soekarno Bazar di Gunj Lahore. Nama Ahmed Soekarno juga tercatat sebagai nama jalan utama di Mesir dan Turki.
Pada tahun 2008, Pemerintah Kuba menerbitkan perangko edisi tokoh dunia yang salah satunya menampilkan wajah Bung Karno.
Terbaru, Kedutaan Besar RI di Tokyo membangun Monumen Bung Karno yang diresmikan oleh cucunya, Ketua DPR RI Puan Maharani, pada akhir Mei 2025 lalu.
Said menegaskan, penghormatan dunia terhadap Bung Karno bukan tanpa alasan. Bung Karno memiliki peran sentral dalam mengorganisasi bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk bangkit dari penjajahan.
"Wajar jika kemudian nama Bung Karno terus bersemayam dalam pikiran mereka karena pikiran-pikiran Bung Karno terus relevan dengan dinamika zaman. Pikiran-pikiran Bung Karno menjadi energi pembangkit pemajuan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika," ungkap Said.