Iran Bantah Serang Rumah Sakit Soroka, Presiden Israel Minta 'Kepala Ular' di Iran Digebuk
Siti Nurjannah Wulandari June 20, 2025 11:32 AM

TRIBUNNEWS.COM – Iran membantah telah menyerang Rumah Sakit (RS) Soroka di Israel tempo hari.

“Iran dengan tegas membantah klaim palsu Zionis tentang penyerangan rumah sakit,” kata Kedutaan Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dikutip dari Mehr News.

Menurut Kedutaan Iran, aksi Iran membela diri dari Israel sepenuhnya akurat dan sejalan dengan hukum internasional. Iran hanya menargetkan fasilitas yang berkaitan langsung dengan serangan Israel.

Lalu, Iran tidak menargetkan warga sipil ataupun infrastruktur sipil. Iran, menurut kedutaan itu, tidak melakukan tindakan apa pun yang mirip dengan aksi para ekstremis Israel.

Adapun RS Soroka dikenal sebagai tempat untuk merawat para tentara Israel yang terluka karena berperang di Jalur Gaza.

Staf rumah sakit mengatakan ledakan di RS itu sangat besar sehingga membuat para staf terdorong ke belakang. Kaca-kaca pecah dan puing-puing berserakan di lantai RS.

Sumber-sumber di Iran menegaskan bahwa RS itu bukanlah target yang diburu Iran.

RS itu terletak di antara dua fasilitas militer Israel, yakni markas utama intelijen Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan fasilitas komando pusat.

Menurut Tehran Times, kedua fasilitas itu dilaporkan sebagai pusat operasi siber, sistem komando digital, dan infrastruktur intelijen militer Israel.

RS Soroka memang rusak karena shockwave atau gelombang kejut akibat ledakan rudal. Namun, RS itu tidak dihantam secara langsung.

Menurut pihak Iran, Israel berupaya melakukan perang psikologis dengan cara mengaitkan serangan rudal dengan infrastruktur sipil. Hal itu bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari kerusakan di jaringan komando militernya.

Israel marah besar

Serangan yang merusakkan RS Soroka terjadi Kamis pagi, (19/6/2025). Israel menyebut serangan itu dilakukan Iran dengan rudal balistik.

“Kehancuran dan kerusakan yang disebabkan oleh rudal Iran yang ditembakkan secara membabi buta,” kata Presiden Israel Isaac Herzog.

“Ini kejahatan perang.”

Herzog mengklaim Israel harus “memukul keras kepala ular” setelah serangan itu.

“Demi masa depan, kita harus melawan dan mengubah kenyataan, dan itu artinya melakukan pukulan paling keras terhadap kepala ular yang duduk di Teheran. Inilah realitasnya.”

Setelah serangan itu, RS Soroka memindahkan sebagian besar pasiennya ke RS lain. The Times of Israel melaporkan setidaknya ada 80 orang terluka karena serangan tersebut.

RS Soroka memilih tidak menerima pasien baru sesudah serangan itu. Pengecualian ada pada pasien dalam kondisi kritis dan nyawanya terancam.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.