Kementerian Sosial (Kemensos) membagikan informasi terbaru penyaluran bantuan sosial (bansos) penebalan sebagai satu di antara stimulus ekonomi untuk periode Juni-Juli 2025.
Kemensos saat ini berkoordinasi dengan lembaga penyalur bansos, yakni anggota Himbara serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), untuk mengoptimalkan penyaluran bansos.
Hal tersebut, sebagaimana disampaikan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dalam konferensi pers di Kantor Kemensos, Jakarta pada Rabu (18/6) lalu.
Terkait bansos penebalan, Mensos Gus Ipul mengatakan, dana bantuan akan diberikan kepada 18,3 juta KPM penerima bantuan sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Ditargetkan penyaluran bansos penebalan bagi KPM BPNT tersebut, bisa dilaksanakan pada triwulan kedua.
"Ini sudah siap ditransfer penebalan bansosnya. Kita tinggal tunggu koordinasi dengan Himbara," ujar Gus Ipul, seperti dikutip dari laman Kemensos, Jumat (20/6).
Mensos Saifullah Yusuf mengatakan, penyaluran bansos pada triwulan kedua ini termasuk bansos penebalan mengacu pada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Di triwulan kedua ini, kami menyaluran bansos berdasarkan DTSEN," ujarnya.
Hingga saat ini, bansos PKH telah tersalurkan kepada 7.991.160 KPM atau sekitar 80%. Sementara BPNT tersalurkan kepada lebih dari 14 juta KPM atau sekitar 78%.
"Kita harapkan minggu ini tuntas, kecuali memang ada beberapa KPM yang gagal salur, yaitu sebanyak 1.323.459 KPM," ujarnya.
Adapun nominal bansos penebalan tahun 2025, setiap KPM BPNT atau penerima bantuan kartu sembako akan menerima tambahan uang tunai senilai Rp200 ribu per bulan.
Jika disalurkan sekaligus untuk periode Juni dan Juli 2025, maka setiap KPM total akan menerima dana bansos penebalan sebesar Rp400 ribu sekaligus. (*)