BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tak banyak remaja seusia 16 tahun yang sudah menapaki panggung internasional. Namun Mutia Salwa Salsabila, gadis asal Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, membuktikan bahwa usia muda bukan halangan untuk menorehkan prestasi dunia.
Di bawah bendera Merah Putih, Mutia akan bertolak ke Abu Dhabi untuk mewakili Indonesia dalam kejuaraan dunia Mixed Martial Arts (MMA).
Namanya semakin dikenal setelah berhasil menjadi juara 1 dalam ajang kejuaraan nasional di Surabaya, yang menjadi batu loncatan menuju level internasional.
“Awalnya aku dari karate, mulai sejak kelas 4 SD. Tapi sejak Januari 2025 mulai diarahkan ke MMA. Di situ memang tantangannya lebih besar,” ujar Mutia saat berbincang dalam program Young Chat, Obrolan Orang Muda, Jumat (20/6/2025).
Sore itu, Mutia memaparkan bahwa ia mempunyai jadwal latihan yang padat. Tiga kali seminggu, dari pukul empat sore hingga sembilan malam, ia mengasah teknik-teknik baru di MMA.
Dari kuncian, grappling, hingga pertarungan ground yang belum pernah ia temui di dunia karate.
“Awalnya takut juga sih masuk MMA. Tapi karena banyak yang dukung, terutama dari pelatih dan keluarga, akhirnya aku jalanin. Apalagi suasana di dalam octagon itu beda banget. Kalau sudah bertanding, jadi lebih pede. Rasa sakit ya dirasain aja,” katanya.
Pelatihnya, Agus Setia Bakti, melihat potensi besar dari Mutia sejak awal. Meski awalnya datang sebagai atlet karate, Mutia cepat beradaptasi dengan dunia MMA yang menuntut penguasaan teknik dari berbagai beladiri.
“Dia cepat tanggap. Kami lihat dia cocok main bawah, main kuncian. Kami tahu dia siap naik level,” ujar Agus.
Kini latihan Mutia lebih intens, bahkan bisa full satu pekan menjelang keberangkatannya ke Abu Dhabi. MMA sendiri tengah berkembang pesat di Kalimantan Selatan.
Agus menyebut sudah ada 13 pengcab MMA di kabupaten/kota se-Kalsel, dengan antusiasme tinggi dari anak-anak muda.
“Kalsel sekarang jadi sorotan. Kami bahkan sempat mendominasi medali di kejuaraan nasional. Diberi amanah untuk tampil di internasional tentu jadi kebanggaan tersendiri bagi daerah,” ujarnya.
Meski dikenal keras, dunia MMA kini juga terbuka bagi perempuan. Dan Mutia membuktikan bahwa kemauan dan mental baja bisa membawanya ke tempat yang luar biasa, bahkan dari sebuah kampung kecil hingga ke panggung dunia.
“Buat aku, perempuan ikut MMA itu nggak masalah. Asal niat dari diri sendiri,” kata Mutia dengan penuh keyakinan.
Berikut perbincangan Mutia Salwa Salsabila atlet MMA Banjar di Young Chat :
(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)