Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Suasana haru dan semangat nasionalisme menyelimuti kirab budaya yang digelar di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Jombang, Jumat (20/6/2025). 

Acara ini menampilkan pertunjukan teatrikal yang memvisualisasikan kelahiran Bung Karno, Sang Proklamator, sebagai “Putra Fajar” dari rahim Ibu Pertiwi.

Aksi panggung ini menggugah perasaan para penonton dan peserta kirab yang memadati kawasan rumah yang diyakini sebagai tempat lahir Bung Karno di Gang Buntu. 

Adegan teatrikal ini juga merefleksikan perjuangan Bung Karno melawan penjajah hingga mengantarkan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.

Kirab budaya kemudian menelusuri sejumlah titik bersejarah, termasuk Sekolah Ongko Loro tempat ayah Bung Karno, Raden Soekeni Sosrodiharjo, pernah mengajar, lalu ke Sekolah Desa tempat Bung Karno pernah belajar, hingga ke Pondok Pesantren Kedungturi, tempat ia memperdalam ilmu agama saat kecil. Rangkaian kegiatan berakhir di Kantor Desa Losari.

Uniknya, Camat Ploso, Tridoyo Purnomo, didapuk memerankan sosok Bung Karno dalam kirab tersebut. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung terselenggaranya acara tersebut.

“Ini adalah bentuk penghormatan kita terhadap jasa-jasa Bung Karno. Kirab ini juga bertujuan menanamkan semangat kebangsaan dan sejarah kepada generasi muda,” tutur Tridoyo saat dikonfirmasi. 

Ia menambahkan, berdasarkan temuan sejumlah pegiat sejarah, semakin kuat dugaan bahwa Bung Karno lahir di Ploso, Jombang, tepatnya pada 6 Juni 1902. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan pegiat sejarah lokal, Arif Yulianto atau yang akrab disapa Cak Arif.

“Data yang kami kumpulkan menunjuk kuat pada Desa Rejoagung, Ploso, sebagai tempat kelahiran Bung Karno,” ungkap Cak Arif.

Menurutnya, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Jombang pada tahun 2024 telah merekomendasikan agar rumah kelahiran Bung Karno di Ploso ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat kabupaten.

 “Harapan kami, Bupati segera menetapkan situs ini secara resmi agar bisa dilestarikan dan dikenalkan luas ke publik,” pungkasnya.