Geliat Kopi Pagar Alam Menembus Pasar Australia
kumparanBISNIS June 21, 2025 07:00 AM
Kualitas kopi Pagar Alam telah diminati pasar ekspor. Badan Karantina Indonesia (Barantin) menyebut salah satu pelanggan tetap kopi ini dalam tiga tahun terakhir adalah Australia.
Kendati begitu, Balai Karantina Sumsel Barantin menyebut sayangnya ekspornya kerap tercatat dilakukan lewat provinsi lain.
"Saatnya kita memastikan bahwa kopi Pagar Alam tercatat sebagai komoditas asli dari Sumatera Selatan, bukan sekadar transit melalui daerah lain,” jelas Kepala Karantina Sumsel Sri Endah dalam siaran persnya di Palembang, dikutip Sabtu (21/6).
Sri Endah menegaskan sistem ketertelusuran bukan sekadar formalitas administratif, melainkan kunci penting dalam melindungi mutu, menjamin keaslian secara geografis, dan mengoptimalkan nilai ekonomi daerah.
“Karantina Sumsel dapat menyertifikasi komoditas meski pengeluarannya melalui daerah lain. Tetapi kami berharap ekspor kopi Pagar Alam dapat langsung dari Sumsel," sambungnya.
Keinginan untuk mengembalikan kejayaan kopi Sumsel kian menguat. Dua pelaku usaha muda asal Sumsel, Muhammad Rafi dan Novita Anggi menyuarakan pentingnya membuka jalur ekspor langsung tanpa harus melalui provinsi lain.
Selama ini, kopi asal Sumsel diekspor melalui Pelabuhan Panjang, Lampung. Hal ini disebabkan perusahaan-perusahaan besar lebih dulu membangun pabrik pengolahan dan jalur logistik di sana, sehingga komoditas unggulan Sumsel justru diekspor melalui daerah lain.
“Kopi Sumsel itu kualitas unggulan, tapi ironisnya, nama besarnya justru dibawa keluar daerah. Kami ingin nilai tambahnya tetap di sini, dinikmati petani dan pelaku usaha lokal,” ujar Rafi.
Hal senada disampaikan Novita yang menilai ekspor langsung dari Sumsel bukan hanya mungkin, tetapi juga perlu didorong secara serius dengan dukungan lintas sektor.
“Ini soal keberpihakan. Jika ada pabrik pengolahan besar di Sumsel, maka petani kita bisa lebih sejahtera dan ekosistem industri kopi kita akan tumbuh lebih sehat,” harapnya.
Dorongan ekspor langsung ini diharapkan bisa menjadi pemicu lahirnya investasi strategis di Sumsel, seperti pembangunan pelabuhan yang lebih besar dari Pelabuhan yang sudah ada saat ini, pembangunan pengumpul, pusat pengolahan kopi, dan sistem logistik yang efisien.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, Kota Pagar Alam memproduksi sekitar 18,21 ribu ton kopi pada tahun 2023. Dengan jumlah produksi sebesar tersebut, terbuka peluang besar untuk memperluas pasar ekspor. Capaian pengiriman sebelumnya ke Australia sebanyak 19,8 ton dan Malaysia sebanyak 58,2 ton pada tahun 2025.
Pekerja memilih dan memilah biji kopi arabika Gayo kualitas ekspor di Takengon, Aceh Tengah, Aceh. Foto: Irwansyah Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memilih dan memilah biji kopi arabika Gayo kualitas ekspor di Takengon, Aceh Tengah, Aceh. Foto: Irwansyah Putra/ANTARA FOTO

Data Ekspor Kopi Indonesia 2021-2025

Amerika Serikat (AS) selalu jadi negara paling banyak mengimpor kopi dari Indonesia, 57,7 ribu ton pada 2021 dengan nilai USD 194,82 juta, 55,86 ribu ton pada 2022 dengan nilai USD 286,915 juta.
Lalu pada 2023, AS mengekspor 36,7 ribu ton kopi dengan nilai USD 215,96 juta, 2024 44,3 ribu ton dengan nilai USD 307,42 juta. Kemudian sepanjang Januari-April 2025, AS mengekspor 20,24 ribu ton kopi dengan nilai USD 128,26 juta.
Sepanjang Januari-April 2025, negara kedua yang paling banyak mengimpor kopi Indonesia adalah Belgia yaitu sebanyak 11,92 ribu ton dengan nilai USD 67,27 juta, lalu 9,94 ribu ton dengan nilai USD 50,29 juta, lalu Inggris 9,38 ribu ton dengan nilai USD 54,16 juta dan terakhir Jerman 7,85 ribu ton dengan nilai USD 43,05 juta.
Pada 2024, negara kedua paling gemar mengimpor kopi dari Indonesia adalah Mesir yaitu 31,47 ribu ton dengan nilai USD 142,51 juta, kemudian disusul oleh Belgia sebanyak 21,29 ribu ton dengan nilai USD 115,71 juta, Jerman 16,46 ribu ton dengan nilai USD 88,211 juta dan kelima Inggris 4,02 ribu ton dengan nilai USD 25,06 juta.
Kemudian pada 2023 negara kedua terbanyak mengimpor kopi Indonesia setelah AS adalah Mesir sebanyak 32,04 ribu ton dengan nilai USD 84,53 juta, disusul Jerman 9,46 ribu ton dengan nilai USD 32,90 juta, Inggris 4,33 ribu ton dengan nilai USD 17 juta dan terakhir Belgia 3,34 ribu ton dengan nilai USD 19,53 juta.
Pada 2022 negara dengan impor kopi terbanyak masih diduduki oleh Mesir sebanyak 37,43 ribu ton dengan nilai USD 81,73 juta, lalu Jerman sebanyak 36,97 ribu ton dengan nilai USD 80,93 juta ton, lalu Belgia sebanyak 22,17 ribu ton dengan nilai USD 64,9 juta dan terakhir Inggris 20,77 ribu ton dengan nilai USD 48,26 juta.
Pada 2021 Mesir 48,52 ribu ton dengan nilai USD 89,08 juta, kemudian Belgia yang mengimpor kopi Indonesia sebanyak 14,43 ribu ton dengan nilai USD 44,82 juta, lalu Jerman 13,33 ribu ton dengan nilai USD 30,4 juta dan terakhir Inggris 12,25 ribu ton dengan nilai USD 25,72 juta.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.