Harga Minyak Naik 5,16 Persen dalam Sepekan, Dipicu Konflik Iran-Israel
kumparanBISNIS June 21, 2025 10:40 AM
Harga minyak mentah dunia mengalami fluktuasi sepanjang pekan ini mulai dari Senin (16/6) hingga Jumat (20/6), di tengah meningkatnya eskalasi perang antara Israel dan Iran serta potensi keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam konflik tersebut.
Mengutip Reuters, harga minyak pada awal pekan, Senin (16/6), tercatat di level USD 73,23 per barel untuk minyak mentah Brent, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di harga USD 71,77 per barel.
Pada Selasa (17/6), harga minyak melonjak tajam lebih dari 4 persen. Brent naik 4,4 persen menjadi USD 76,45 per barel, dan WTI menguat 4,28 persen ke USD 74,84 per barel. Kenaikan harga tersebut dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap gangguan pasokan akibat konflik Iran-Israel yang terus memburuk.
Kenaikan berlanjut pada Rabu (18/6), meskipun dalam sesi perdagangan yang bergejolak. Investor mempertimbangkan dampak lebih luas dari konflik terhadap suplai energi global. Minyak Brent naik 25 sen menjadi USD 76,70 per barel, sedangkan WTI naik 30 sen menjadi USD 75,14 per barel.
Pada Kamis (19/6), harga minyak kembali mengalami penguatan signifikan. Brent naik USD 2,15 atau 2,8 persen ke level USD 78,85 per barel, yaitu level penutupan tertinggi sejak 22 Januari. WTI juga meningkat USD 2,06 atau 2,7 persen ke level USD 77,20 per barel. Penguatan ini terjadi seiring meningkatnya kekhawatiran pasar atas dampak perang Iran-Israel yang semakin intens.
Namun, tren kenaikan tersebut terpantau berhenti pada Jumat (20/6). Brent ditutup turun sebesar USD 1,84 atau 2,33 persen menjadi USD 77,01 per barel. Sementara kontrak Agustus yang lebih aktif diperdagangkan turun menjadi USD 73,84. Meski demikian, secara keseluruhan harga minyak Brent masih mencatat kenaikan mingguan sebesar 3,6 persen.
Pelemahan harga pada akhir pekan dipengaruhi oleh langkah AS yang menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran, yang dinilai pasar sebagai bentuk pendekatan diplomatik dan membuka peluang penyelesaian konflik lewat jalur negosiasi. Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyebut ia membutuhkan dua minggu untuk memutuskan keterlibatan AS lebih lanjut dalam konflik tersebut.
Pemerintahan Trump menjatuhkan sanksi kepada dua entitas yang berbasis di Hong Kong serta menjatuhkan sanksi terkait kontra-terorisme terhadap sedikitnya 20 entitas, lima individu, dan tiga kapal, sebagaimana tercantum dalam laporan Kantor Pengawasan Aset Asing Departemen Keuangan AS.
“Sanksi ini memiliki dua sisi. Bisa jadi merupakan bagian dari pendekatan negosiasi yang lebih luas terhadap Iran. Fakta bahwa mereka mengambil langkah ini merupakan sinyal bahwa mereka sedang mencoba menyelesaikan masalah ini di luar jalur konflik,” ujar John Kilduff, mitra di Again Capital, New York.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.