Penting! Tips Cegah Karat Motor dan Terobos Banjir Rob Sayung Demak dengan Aman    
muslimah June 21, 2025 11:30 AM

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Banjir rob yang melanda kawasan pesisir Sayung, Kabupaten Demak, tak hanya mengganggu aktivitas warga dan arus lalu lintas di jalur Pantura. 

Kondisi ini juga membawa dampak serius bagi kendaraan, khususnya sepeda motor yang setiap hari melintasi genangan.

Banyak pengendara mengeluhkan motor mulai mengalami karat, bahkan mogok usai menerobos banjir. 

TEROBOS ROB - Seorang pengendara motor terobos genangan air rob di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jumat (20/6/2025). Imbas dari banjir rob tersebut, tak sedikit pengendara motor mengeluhkan kendaraannya mudah rusak.
TEROBOS ROB - Seorang pengendara motor terobos genangan air rob di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jumat (20/6/2025). Imbas dari banjir rob tersebut, tak sedikit pengendara motor mengeluhkan kendaraannya mudah rusak. (TRIBUN JATENG/REZANDA AKBAR)

Terlebih lagi bagi pemilik motor matik, risiko kerusakan komponen mesin hingga sistem kelistrikan meningkat jika salah dalam penanganan.

Melihat kondisi tersebut, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, Oke Desiyanto, memberikan sejumlah tips penting guna meminimalkan risiko kerusakan sekaligus menjaga performa motor tetap optimal selama musim rob.

Menurut Oke, korosi atau karat pada bagian logam motor adalah proses alami yang tidak bisa sepenuhnya dicegah, terutama jika kendaraan sering terpapar air rob yang mengandung garam laut.

"Selama logam bertemu air dan udara, apalagi air rob, karat akan muncul. Itu wajar terjadi, tapi tetap bisa diperlambat," jelasnya dikutip Tribunjateng, Jumat (20/6/2025).

Langkah praktis yang bisa dilakukan pengendara adalah dengan memberikan lapisan pelindung pada bagian-bagian logam motor. 

Produk yang bisa digunakan antara lain cairan penetran seperti WD-40 atau oli kental seperti oli 20W-50. Bagian yang perlu diperhatikan meliputi pelek, baut, hingga rangka motor.

"Pelindung ini sifatnya sementara, tapi cukup efektif. Setelah berkendara, motor harus segera dicuci dan bisa dilapisi lagi jika perlu," katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa proses mencuci tidak boleh asal-asalan. Cukup menyiram motor dengan air tidak cukup untuk mencegah karat.

"Cucinya harus pakai sabun, bukan hanya disiram. Gunakan air netral, jangan yang mengandung asam atau bahan kimia keras," tegasnya.

Oke juga menyoroti pentingnya memahami batas aman saat motor harus melintasi genangan air, terutama saat banjir rob sedang tinggi-tingginya.

Jika air sudah menyentuh as roda depan, ia menyarankan pengendara tidak memaksakan diri melintasi genangan. 

Terlebih jika air mulai mendekati box filter udara, karena risiko masuknya air ke ruang mesin bisa berakibat fatal.

"Kalau air sampai masuk ke ruang bakar, bisa terjadi water hammer. Itu berbahaya, bisa bikin piston bengkok atau bahkan mesin jebol," jelasnya.

Namun jika ketinggian air masih di bawah as roda dan pengendara mampu menjaga kecepatan stabil tanpa berhenti, kendaraan masih bisa melintas aman. Yang penting, jangan berhenti di tengah-tengah genangan.

"Kalau berhenti, air akan lebih mudah masuk dan merendam bagian mesin. Tapi kalau terus melaju, air tidak sempat masuk ke area yang rentan," ungkapnya.

Jika pengendara sudah terlanjur terjebak dalam banjir, Oke menyarankan segera mematikan mesin untuk mencegah kerusakan lanjutan.

"Lebih baik motor mati sementara daripada harus turun mesin. Perhatikan tinggi air, jangan nekat," pungkasnya. (Rad)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.