Kolesterol Bisa Naik Meski Badan Kurus, Ini Gejala dan Faktanya!
GH News June 21, 2025 01:04 PM

Mungkin banyak yang beranggapan bahwa orang berbadan kurus bisa terbebas dari kolesterol tinggi. Memang, orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas lebih rentan terhadap penyakit ini.

Namun, bukan berarti kadar kolesterol tinggi selalu berkaitan dengan bentuk tubuh. Orang dengan badan kurus juga bisa memiliki kadar kolesterol tinggi.

Kolesterol Tinggi Bisa Terjadi pada Orang yang Berbadan Kurus

Dikutip dari laman Healthshots, kadar kolesterol tidak semata-mata ditentukan oleh berat badan. Orang kurus bisa memiliki kolesterol tinggi jika mereka tidak mengonsumsi makanan yang sehat, kurang aktivitas fisik, atau memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut.

Hal ini juga dikatakan oleh spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH. Kolesterol tinggi paling banyak diakibatkan oleh pola makan buruk dan jarang berolahraga dan bisa terjadi pada semua orang, baik yang berbadan kurus atau gemuk. Selain itu, faktor lain seperti genetik juga bisa mempengaruhi.

"Karena kolesterol ada juga hubungannya dengan genetik, orang kurus pun bisa mengalami gangguan kolesterol," kata dr Aru ketika dihubungi oleh detikcom, Rabu (4/9/2024).

Dikutip dari laman Vinmec, berikut penjelasan mengenai sejumlah faktor yang memengaruhi kolesterol tinggi:

1. Pola Makan Tidak Sehat

Orang berbadan kurus belum tentu mengonsumsi makan makanan sehat. Misalnya, tidak makan daging berlemak tapi sering mengonsumsi jeroan, makanan kaleng, atau sayuran yang dimasak dengan banyak minyak.

Dengan pola penyerapan nutrisi seperti ini, tubuh cenderung menyerap lebih banyak lemak dan gula, menyimpan lemak di sekitar organ dalam dan membentuk otot dalam jumlah yang minim.

2. Kurangnya Aktivitas Fisik

Kurangnya olahraga dan pembentukan otot, kemampuan fisik relatif buruk. Tubuh tidak bisa membakar lemak yang tersimpan dan terus meningkatkan lemak darah.

3. Genetika

Orang yang memiliki hubungan kekerabatan langsung, seperti orang tua, saudara kandung mengalami peningkatan lemak darah, terutama kasus hiperlipidemia yang bisa muncul pada orang di usia muda.

Gejala Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi seringkali tidak menimbulkan gejala. Namun, jika tidak diobati maka kolesterol bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke.

"Biasanya tidak ada gejala saat kolesterol tinggi. Ini sering kali merupakan faktor risiko tersembunyi, yang berarti dapat terjadi tanpa kita sadari hingga terlambat," tulis British Heart Foundation (BHF).

Namun, jika seseorang memiliki hiperkolesterolemia familial atau kelainan genetik yang menyebabkan kadar kolesterol tinggi, berikut gejala yang mungkin dialami:

1. Xanthelasma

Xanthelasma merupakan benjolan kolesterol kecil berwarna kuning yang berkumpul di sudut dalam mata. Benjolan ini juga bisa menjadi indikator risiko dari masalah jantung.

Orang dengan kolesterol juga mungkin menunjukkan lengkung kornea di mata. Meski benjolan itu tidak berbahaya, penting untuk memeriksanya.

2. Tendon Xanthomata

Tendon xanthomata merupakan pembengkakan akibat kolesterol. Kondisi ini terjadi pada buku-buku jari tangan, lutut, atau tendon achilles di bagian belakang pergelangan kaki.

3. Arkus Kornea

Arkus kornea adalah cincin putih pucat di sekitar bagian iris mata. Cincin ini merupakan lipid yang mengendap dan kolesterol adalah salah satu jenis lipid.

Meski demikian, untuk memastikan adanya peningkatan kadar kolesterol, maka penting untuk melakukan pemeriksaan darah. Peningkatan kolesterol bisa disertai beberapa keluhan yang tidak spesifik, sehingga bisa jadi gejala yang dirasakan karena dipicu oleh penyebab lain, bukan kolesterol tinggi.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.