Prabowo Sebut Ekonomi RI Masih Terkonsentrasi Di Bawah 1 persen Penduduk
kumparanBISNIS June 21, 2025 01:20 PM
Menurutnya, meskipun Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 5 persen selama tujuh tahun terakhir atau sekitar 35 persen secara total, pertumbuhan tersebut belum berhasil menciptakan efek sebar kekayaan atau trickle-down effect.
“Kekayaan tetap terkonsentrasi di [kalangan] atas, di bawah 1 persen penduduk. Ini bukan formula untuk keberhasilan,” ujar Prabowo dalam acara St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, dikutip Sabtu (21/6).
Menurut Prabowo, Indonesia yang dikaruniai sumber daya alam yang melimpah harus memiliki pendekatan sendiri dalam pengelolaan ekonomi, bukan sekadar mengikuti arus kekuatan global.
“Indonesia diberkahi Tuhan Yang Maha Kuasa dengan sumber daya ekonomi yang sangat besar. Tapi sumber daya yang besar ini, jika tidak dikelola dengan bijak, bisa menjadi kutukan bagi rakyat kita. Kita (Indonesia) punya hutan luas, tambang yang besar, komoditas yang berguna bagi dunia. Tapi semua ini harus dikelola dengan baik,” jelasnya.
Prabowo juga menyatakan bahwa negara seharusnya memiliki kebijakan dan filosofi ekonomi yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter bangsanya sendiri.
Ia menilai bahwa salah satu kesalahan besar negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, adalah terlalu sering mengikuti kekuatan besar dunia.
“Selama 30 tahun terakhir, kita melihat dominasi filosofi ekonomi neoliberal, kapitalisme klasik pasar bebas yang cenderung ‘laissez-faire’, dan elite Indonesia mengikuti ini begitu saja. Akibatnya, kita gagal menciptakan ‘level playing field’ bagi semua rakyat,” tutur Prabowo.