Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kota Malang menjadi kandidat ASEAN Environment Sustainable City yang mewakili Indonesa.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat telah mempresentasikan strategi komitmen udara bersih pada forum Persiapan Nominasi untuk Penghargaan ASEAN Environmentally Sustainable Cities (ESC) Award dan Certificate of Recognition (CoR) 2025, Clean Air Category di Jakarta pekan ini.
Wahyu memaparkan langsung strategi itu di Kementerian Lingkungan Hidup. Dalam nominasi ini, Kota Malang bersama empat kota lainnya akan mewakili Indonesia dan bersaing dengan kota-kota lain di Asia Tenggara.
"Alhamdulillah, Kota Malang mendapat kehormatan menjadi kandidat mewakili Indonesia di tingkat ASEAN. Sebagai persiapan menuju ASEAN Environment Sustainable City ini, saya memaparkan langsung kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengenai komitmen Kota Malang dalam menjaga udara bersih dan berkelanjutan,” ujar Wahyu, Sabtu (21/6/2025).
Forum persiapan ini untuk menguatkan kesiapan substansi paparan para kandidat yang nantinya akan disampaikan kepada Chair ASEAN Working Group on Environmentally Sustainable Cities (AWGESC), dan panitia seleksi ASEAN.
Dalam presentasinya, Wahyu memaparkan bahwa Indeks Kualitas Udara (IKU) Kota Malang mencapai 88,36 dan selama empat tahun selalu mencapai kualitas udara baik.
Di sisi lain, potensi penurunan emisi mencapai 485.960,15 Ton CO2 eq. Sementara Indeks Kualitas Lingkungan Hidup sendiri juga konsisten meningkat sejak 2022 dan saat ini tengah mencapai 61,76.
Komitmen ini diiringi dengan sejumlah program, kebijakan, maupun inovasi, yang secara konsisten memperkuat upaya menjaga dan meningkatkan kualitas udara bersih di Kota Malang.
Ia menjelaskan bahwa program pengendalian pencemaran udara di Kota Malang dilakukan secara komprehensif dan kolaboratif.
Pemerintah Kota Malang rutin memantau kualitas udara, melakukan uji emisi kendaraan, melakukan traffic counting dan roadside monitoring, menggelar kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor, pengendalian Ruang Terbuka Hijau, hingga menghadirkan inovasi KIPOP untuk menjaga ekosistem dan invertarisasi data penanaman pohon dan penghijauan di Kota Malang. Hingga pengurangan emisi persampahan di TPA Supit Urang.
"Tentu komitmen ini juga tidak lepas dari andil masyarakat Kota Malang yang ikut aktif menjaga kualitas udara. Salah satu partisipasi tersebut melalui lomba pengelolaan lingkungan baik di tingkat kota hingga nasional, edukasi masyarakat, sekolah adiwiyata, maupun kemitraan dengan LSM maupun komunitas hijau," urai Wahyu.
Wahyu menegaskan bahwa Kota Malang telah mematangkan persiapan. Pemaparan yang dilakukan bukan sekedar ajang seremonial di level ASEAN tapi juga komitmen bersama untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan udara bersih di Kota Malang