Sleep Divorce, Tidur Terpisah Demi Hubungan Rumah Tangga yang Lebih Sehat
kumparanMOM June 21, 2025 07:40 PM
Apakah suami Anda sering terbangun, sering mendengkur, atau tiba-tiba mengambil selimut saat tidur? Mungkin inilah saatnya untuk pisah ranjang! Mengapa begitu?
Tenang Moms, pisah ranjang atau sleep divorce bukanlah kata-kata yang menakutkan terkait perpisahan.
Banyak pasangan yang rupanya terganggu waktu tidur malamnya karena kebiasaan-kebiasaan seperti yang disebutkan di atas. Namun, ketika mereka memutuskan untuk tidur terpisah, hasilnya tidak hanya membuat tidur mereka lebih berkualitas, tetapi juga bikin hubungan dengan pasangan jadi lebih baik, lho!
Dikutip dari Good House Keeping, sebuah survei dari American Academy of Sleep Medicine mengungkap lebih dari sepertiga pasangan di AS telah melakukan sleep divorce.
"Sebagai pasangan, jika Anda menikmati tidur bersama tanpa mengganggu salah satu pihak, maka itu luar biasa. Namun, itu tidak berarti hubungan Anda lebih baik dari pasangan yang tidur terpisah," ujar penulis buku Sleeping Apart Not Falling Apart, Jennifer Adams.
"Ratusan ribu pasangan pisah ranjang setiap malam, dan mereka tetap menikmati hidup dengan baik dan hubungan yang utuh. Karena mereka mendapatkan tidur malam yang nyenyak setiap harinya," lanjut dia.

Masalah Tidur dalam Rumah Tangga Rentan Timbulkan Konflik

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan orang dewasa tidur setidaknya 7-8 jam per malam. Kurang tidur sendiri kerap dikaitkan dengan suasana hati buruk dan lebih emosional, sehingga rentan menimbulkan konflik rumah tangga hingga dampak kesehatan.
Sebuah studi tahun 2016 menemukan masalah tidur dan hubungan rumah tangga cenderung terjadi secara bersamaan. Dan studi lain di tahun 2013 menambahkan ketika salah satu pasangan tidur malam tidak nyenyak karena suara mendengkur, maka bisa menyebabkan konflik di hari berikutnya.
Ilustrasi suami ngorok atau mendengkur. Foto: Hananeko_Studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suami ngorok atau mendengkur. Foto: Hananeko_Studio/Shutterstock
Adams --yang juga meneliti tentang masalah ini-- mendengar banyak pasangan melaporkan bahwa mendengkur, jadwal tidur yang tidak sama, preferensi suasana tidur, dan gerakan-gerakan mengganggu di tempat tidur telah dijadikan alasan mereka untuk tidur terpisah. Hasilnya? Benar-benar bisa memperbaiki kualitas hidup pasangan, lho!
"Begitu Anda mendapatkan tidur yang cukup, saya hampir dapat menjamin hubungan Anda akan berkembang karena Anda tidak akan kekurangan tidur," kata Adams.
Tidur yang cukup pun juga punya manfaat yang sangat baik untuk kesehatan seseorang. Menurut juru bicara National Sleep Foundation, Natalie D. Dautovich, Ph.D, tidur yang sehat sangat baik untuk proses penyembuhan, hingga perbaikan jantung dan pembuluh darah, mengurangi risiko obesitas, meningkatkan fungsi kognitif yang sehat, hingga meningkatkan respons imun yang sehat.
Dampak negatif saja sudah bisa terjadi dari tidur yang terganggu, sekalipun Anda tidak sampai terbangun di malam hari.
"Sebab, kita mengalami beberapa tahap tidur di malam hari, termasuk menghabiskan waktu di tahap tidur yang lebih dalam. Jika tidur Anda terganggu beberapa kali di malam har, Anda lebih mungkin berada di fase tahap tidur yang lebih ringan dan kurang berkualitas," tutur Dautovich.

Bagaimana Bilang ke Pasangan ketika Ingin Pisah Ranjang?

Mungkin pemikiran ini yang bikin Anda sulit mencari kata-kata ketika ingin tidur terpisah. Adams pun menyarankan agar jelaskan secara perlahan tentang alasan ingin pisah ranjang kepada pasangan, dan tegaskan hal ini dilakukan bukan sebagai tindakan penolakan.
"Ini akan membuktikan bahwa Anda tidak berusaha menghindari pasangan, tetapi mencari lingkungan yang membuat Anda tidur nyenyak," ucap Adams.
Dan jangan lupa untuk memilih waktu dengan tepat. Misalnya, hindari pembicaraan ketika pasangan sedang lelah, stres, atau suasana hatinya buruk. Bila pasangan Anda memiliki alasan lain terkait boleh atau tidaknya tidur terpisah, cobalah untuk mendengarkan alasannya juga. Termasuk kemungkinan ia merasa ditolak atau perasaannya tersinggung.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.