TRIBUNJATIM.COM - Cucu mantan bupati kemarin marah-marah hingga ancam perangi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias KDM.
Kini mendadak berubah usai didatangi Dedi Mulyadi.
Diketahui, cucu mantan bupati itu merupakan warga Kampung Gabus yang kecewa kepada KDM.
Selain kecewa, ia juga mendoakan agar Dedi Mulyadi hanya menjabat 1 periode saja.
Irwansayah adalah nama pria yang mendoakan KDM 1 periode ini adalah penjual kopi di Jalan Kong Isah, Kampung Gabus, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Irwansyah pun menjadi sorotan lantaran ia mengaku sebagai cucu dari Bupati Bekasi periode 1958-1960, Nausan.
Kekecewaan Irwansyah terhadap Dedi Mulyadi ini terjadi lantaran warungnya dibongkar Satpol PP atas perintah sang gubernur.
Terlebih menurut Irwansyah surat peringatan yang diterimanaya sangat mepet dari waktu pembongkaran.
"Ada surat peringatan, cuma saya dipilih waktu buat tiga hari, maksudnya saya mau bongkar material dulu yang bisa kepakai,"
"Ini kan dihancurin sekaligus, sekali doang (peringatannya), mepet banget, kemarin suratnya, langsung dibongkar," ujarnya, dikutip dari unggahan akun TikTok @dedimulyadiofficial, Jumat (20/6/2025).
Irwansyah mengklaim warung miliknya dibangun di atas tanah warisan, namun pemerintah menilai bangunan tersebut termasuk dalam deretan bangunan liar yang harus dibongkar.
"Ini tanah warisan engkong saya, Engkong Haji Nausan, Bupati Ketiga Bekasi,"
"Kalau mau tahu, tuh makamnya, makanya saya berani bangun warung di sini," ujar Irwansyah sembari menunjuk lokasi makam Haji Nausan.
Irwansyah lantas mendoakan supaya Dedi Mulyadi hanya menjabat satu periode saja.
"Ya, terserah pemerintah mau diganti ya syukur. Kalau enggak ya sudah, saya ikhlasin, paling Dedi Mulyadi satu periode," kata dia.
Ia mengaku kecewa, lantaran saat Pilkada 2025 memilih Demi Mulyadi, namun begitu terpilih sang gubernur justru membongkar tempat usahanya.
"Milih Dedi Mulyadi, orang sini banyak yang milih Dedi Mulyadi," ujar Irwansyah.
Irwansyah juga mengaku kecewa, dan tak akan memilih Dedi Mulyadi apabila kembali mencalonkan diri sebagai gubernur.
"Enggak mau milih lagi saya, sudah kecewa. Saya rakyat kecil, jual kopi Rp 1.000-Rp 2.000, keuntungannya buat nafkahin anak saya, kalau begini kan saya mau makan dari mana? Kerjaan susah," sambungnya.
Didatangi Dedi Mulyadi
Mengetahui curhatan Irwansyah, Dedi Mulyadi akhirnya mendatanginya.
Tampak Irwansyah memakai kaus putih menyalami Dedi Mulyadi, dan langsung berpaling.
"Gimana pak?," tanya Dedi Mulyadi.
"Ya terserah bapak saya mah," jawab Irwansyah.
Dedi Mulyadi kemudian merangkul Irwansyah dan menerangkan bahwa bangunan di atas bantaran sungai memang harus dibongkar.
Irwansyah kemudian menunjukkan lokasi warungnya dibongkar.
Sembari mengobrol Dedi Mulyadi menyinggung doa 1 periode yang sempat dilontarkan Irwansyah.
"Enggak apa-apa saya mah didoain sekali periode juga," kata Dedi Mulyadi.
Mendengar itu, Irwansyah hanya tersenyum kemudian meminta maaf.
"Mohon maaf pak saya, bikin kesal,"
"Enggak apa-apa kalau saya, karena saya mikirnya bukan buat diri saya sendiri," sahut Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menyinggung kondisi Bekasi yang banyak bangunan liar, banjir, hingga sampah di tiap sudut.
"Permintaan saya sudah sikat saja bangunan liar," kata Irwansyah.
Dedi Mulyadi yang mendengarnya lantas tertawa.
"Sikat saja?," tanya Dedi Mulyadi.
Irwansyah kemudian sekali lagi meminta maaf atas doa jelek yang ia berikan untuk Dedi Mulyadi.
Mereka kemudian membahas soal makam Haji Nausan.
Di mana Dedi Mulyadi kemudian memberikan bantuan uang Rp 20 juta untuk memperbaiki makam, yang selama ini banyak dikunjungi peziarah.
"Saya bantu sekarang Rp 20 juta untuk pengecatan segalama macam, mau diterima enggak?," tanya Dedi Mulyadi.
"Diterima pak," jawab Irwansyah.
Dedi Mulyadi pun lantas menyerahkan bantuan tersebut secara langsung. (*)