Protein Mempercepat Penyembuhan Luka: Fakta Ilmiah yang Perlu Diketahui
Donny Nurhamsyah June 21, 2025 08:40 PM

Penelitian terkini membuktikan bahwa protein majemuk tidak hanya membantu pembentukan jaringan baru, tapi juga mempercepat proses penyembuhan luka dan memperbaiki status gizi.

Ketika seseorang mengalami luka, baik karena kecelakaan, operasi, atau luka bakar, tubuh memerlukan “bahan bangunan” utama untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Salah satu nutrisi kunci yang sangat dibutuhkan dalam proses ini adalah protein.
Dalam praktik keperawatan gawat darurat, kami sering menangani pasien dengan luka terbuka, luka tekan, hingga luka kompleks pasca-trauma. Salah satu aspek penting yang tak bisa kami abaikan adalah status gizi pasien, terutama asupan proteinnya.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan oleh menunjukkan bahwa pemberian protein majemuk secara signifikan mempercepat proses penyembuhan luka. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan beberapa kelompok tikus yang diberi perlakuan berbeda: larutan garam, protein whey, hingga protein majemuk dalam dosis rendah dan tinggi. Hasilnya mengejutkan: kelompok yang menerima protein majemuk dosis tinggi menunjukkan peningkatan vaskularisasi, deposisi kolagen, dan epitelisasi yang jauh lebih baik.
Ikan segar dari laut Pangandaran juga merupakan sumber makanan yang mengandung protein yang tinggi (Foto: Donny Nurhamsyah)
zoom-in-whitePerbesar
Ikan segar dari laut Pangandaran juga merupakan sumber makanan yang mengandung protein yang tinggi (Foto: Donny Nurhamsyah)
Tidak hanya itu, juga mengungkapkan bahwa kelompok ini juga menunjukkan peningkatan kadar albumin, prealbumin, protein total, IGF-1, FGF-2, dan VEGF, serta penurunan zat inflamasi seperti IL-6 dan IL-8. Artinya, protein tidak hanya membantu memperbaiki jaringan, tetapi juga memodulasi sistem imun dan mempercepat transisi luka dari fase inflamasi ke fase proliferasi dan remodeling.
Sebagai dosen di bidang keperawatan kegawatdaruratan, saya menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan protein pasien, baik melalui makanan tinggi protein seperti telur, ayam, tahu, tempe, hingga suplemen yang disesuaikan. Perawat harus jeli dalam melakukan asesmen status gizi dan merancang intervensi nutrisi untuk mempercepat penyembuhan luka pada pasien.
Dalam konteks pelayanan keperawatan, pemahaman ini tidak hanya relevan untuk perawatan rumah sakit, tapi juga berdampak besar dalam perawatan pada level komunitas, pasien pasca-rawat inap, hingga edukasi pasien dan keluarga.
Jadi, jangan anggap sepele nutrisi saat luka. Protein adalah kunci penting agar luka cepat pulih dan tubuh kembali berfungsi optimal.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.