CURHAT Wanita Cuma Digaji Rp700 Ribu Padahal Kuliah Habis Rp150 Juta di Poltekkes Makassar
Angel aginta sembiring June 22, 2025 04:30 AM

TRIBUN-MEDAN.COM – Curhat seorang wanita yang sedih cuma digaji Rp700 ribu padahal kuliah habis Rp150 juta viral di media sosial.

Baru-baru ini curhatan seorang wanita yang digaji sebesar Rp700 ribu menjadi perbincangan.

Pemilik akun TikTok @hardiantiette10 itupun mengungkapkan kisahnya yang rela merogoh kocek Rp150 juta demi meraih gelar sarjana.

Namun setelah lulus kuliah, ia mengaku hanya digaji Rp700 ribu per bulan.

Bahkan gaji yang diterimanya sering terlambat.

Curhatan wanita itupun sontak ramai diperbincangkan.

Dimana kuliah sering dipandang sebagai investasi jangka panjang yang menjanjikan masa depan cerah. 

Bahkan banyak orang rela merogoh kocek dalam-dalam demi meraih gelar sarjana, dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan gaji yang sesuai.

Tak jarang, mahasiswa harus merogoh hingga ratusan juta rupiah hanya untuk menyelesaikan studi mereka.

Sayangnya, kenyataan di dunia kerja sering kali jauh dari ekspektasi. 

Banyak sarjana yang harus menerima kenyataan pahit, gaji yang mereka terima ternyata jauh dari harapan dan dianggap belum sebanding dengan pengorbanan selama kuliah.

Salah satu kisah yang membuktikan hal ini datang dari seorang wanita yang membagikan pengalamannya melalui akun TikTok @hardiantiette10.

Dalam videonya, ia mengungkapkan bahwa ia telah menghabiskan sekitar Rp150 juta untuk biaya kuliah di Poltekkes Makassar.

"Biaya pendidikanku 150 juta," tulisnya dalam video tersebut.

Dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang layak setelah lulus, kenyataannya ia justru diterima sebagai perawat honorer dengan gaji hanya Rp700 ribu per bulan. 

Tentu saja, gaji tersebut jauh dari kata cukup, apalagi jika dibandingkan dengan biaya kuliah yang harus ditanggungnya.

Lebih miris lagi, ia mengungkapkan bahwa gaji yang diterima sering terlambat dibayar.

"Kadang telat 2 sampai 3 bulan," jelasnya.

Menjadi tenaga kesehatan bukanlah pekerjaan yang mudah. 

Selain membutuhkan keterampilan khusus, profesi ini juga penuh tanggung jawab besar. 

Namun, minimnya apresiasi terhadap profesi ini membuat banyak lulusan merasa perjuangan mereka sia-sia.

Merasa tidak puas dengan kondisi tersebut, wanita ini akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah besar demi masa depannya yang lebih baik. 

Ia memilih untuk bekerja sebagai perawat di Arab Saudi, sebuah keputusan yang terbukti mengubah hidupnya.

Gaji perawat di Arab Saudi terbilang jauh lebih menggiurkan. 

Di sana, perawat bisa mendapatkan penghasilan sekitar 3.500 riyal Saudi, yang setara dengan Rp15 juta per bulan.

Selain gaji yang lebih tinggi, perawat di Arab juga mendapatkan berbagai tunjangan dan fasilitas yang menunjang kesejahteraan mereka, yang membuat banyak perawat Indonesia lebih memilih bekerja di luar negeri daripada bertahan dengan upah rendah di tanah air.

Banyak warganet yang ikut berkomentar mengenai kisah ini, menyoroti rendahnya gaji tenaga kesehatan di Indonesia. 

Mereka merasa bahwa meski pendidikan tinggi di dalam negeri sangat mahal, belum tentu memberikan jaminan kesejahteraan di dunia kerja.

"Ternyata sia-sia ya sekolah tinggi-tinggi di Indonesia," tulis @www.tiktok.comhappyday7.

Beberapa lainnya juga menyoroti perbedaan mencolok antara biaya kuliah yang mahal dengan gaji setelah lulus. 

Banyak lulusan merasa bahwa pendidikan yang mereka tempuh tidak sebanding dengan hasil yang mereka dapatkan setelah bekerja.

"mending 700an , aku dl kerja 180an perbulan dipuskesmas," komentar @finssszmasih.

"Gaji di Indonesia nggak sebanding dengan biaya kuliah yang kita keluarkan, apalagi yang ambil mandiri jauh banget," komentar @usern83023.

"Ku kira selama ini gaji perawat RS besar, ternyata ga sebanding sama biaya sekolahnya," ungkap @papagalgil.

"Pilihan yang bijak mbak, pilihlah tempat yang menghargai kamu!" kata @limtaihuen.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jatim

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.