Persiapan Kepala Daerah Jelang Retreat Jilid II
kumparanNEWS June 22, 2025 06:20 AM
Kepala daerah akan menjalani retreat di IPDN, Jatinangor, Jawa Barat. Retreat dilakukan mulai 22-26 Juni 2025.
“Yang terdaftar itu 93, tetapi kami menerima enam surat permohonan untuk tidak mengikuti karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan. Memang kalau dipelajari, kondisinya memang tidak memungkinkan begitu,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya di Sumedang, dikutip dari Antara, Jumat (20/6).
Bima Arya mengatakan, peserta retreat kali ini terbagi menjadi 2 kelompok. Pertama, kepala daerah yang sudah dilantik tapi tak ikut retreat di Akmil Magelang.
Lainnya, kepala daerah yang sempat menghadapi gugatan di Mahkamah Konstitusi dan hasilnya gugatan tidak dapat dilanjutkan.
Ada pula kelompok kepala daerah yang baru dilantik setelah pemungutan suara ulang (PSU) selesai dilaksanakan.

Gelar Medical Check Up Sebelum Retreat

Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto (tengah) melihat proses pemeriksaan kesehatan kepala daerah di BPSDM Kemendagri, Jakarta, Sabtu (21/6/2025). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto (tengah) melihat proses pemeriksaan kesehatan kepala daerah di BPSDM Kemendagri, Jakarta, Sabtu (21/6/2025). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar pemeriksaan kesehatan atau medical check up bagi para kepala daerah yang akan mengikuti retreat gelombang kedua di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat, pada Minggu (22/6) hingga Kamis (26/6) mendatang.
Kegiatan ini berlangsung di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (21/6).
Sejumlah kepala daerah tampak hadir menjalani pemeriksaan kesehatan, seperti Bupati Lemandau Kalimantan Tengah Rizky Aditya Putra, Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Heliana, Bupati dan Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob dan Emanuel Kemong, Bupati dan Wakil Bupati Siak Afni Zulkifli dan Syamsurizal, serta Bupati dan Wakil Bupati Taliabu Sashabilla Lufitalia Widya Mus dan La Ode Yasir.
Terlihat juga Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto di lokasi pemeriksaan kesehatan.

Kata Wamendagri soal Alasan Wakil Kepala Daerah Ikut Retreat

Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto saat Konferensi Pers di BPSDM Kemendagri, Jakarta Selatan, Minggu (21/6/2025).  Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto saat Konferensi Pers di BPSDM Kemendagri, Jakarta Selatan, Minggu (21/6/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, mengungkap alasan Retret Gelombang II yang akan digelar di Jatinangor, Sumedang, tak hanya diikuti oleh kepala daerah tapi juga wakil kepala daerah.
Menurutnya, kehadiran keduanya sangat penting untuk memastikan harmonisasi pemerintahan di daerah hingga akhir masa jabatan.
"Penting sekali untuk memastikan kepala daerah dan wakil itu harmonis," kata Bima di BPSDM Kemendagri, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Sabtu (21/6).
Saat Retret Gelombang I, sambung Bima, wakil kepala daerah juga mestinya diikutsertakan tapi batal karena keterbatasan biaya dan tempat. Para wakil kepala daerah hanya hadir saat hari terakhir pelaksanaan retret.
“Sekarang karena memungkinkan secara tempat, kemudian juga tidak terlalu banyak, maka sekalian saja (wakil kepala daerah hadir sejak hari pertama)" ujar dia.
Selama ini, Kemendagri menerima banyak laporan terkait dinamika keharmonisan kepala daerah dan wakilnya. Ada yang berjalan baik dan adapula yang tidak maksimal. Oleh karena itu, salah satu materi dalam retreat kali ini menyoroti pentingnya sinergi dan kolaborasi di antara pasangan pemimpin daerah.
Terkait substansi materi, Bima menyampaikan bahwa topik yang disampaikan dalam Retreat Gelombang II tetap sama yaitu mengenai tugas pokok kepala daerah, program prioritas nasional seperti Asta Cita, serta isu pemberantasan korupsi dan wawasan kebangsaan dari Lemhanas.
Namun, ia menekankan bahwa kali ini materi akan lebih kontekstual karena program prioritas seperti MBG (Makan Bergizi Gratis) dan Kopdes (Koperasi Desa) sudah mulai berjalan di lapangan.

Para Kepala Daerah Berangkat ke Jatinangor Naik Whoosh

Pekerja memeriksa kondisi kereta cepat Whoosh di Depo Kereta Cepat di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (16/12/2024). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memeriksa kondisi kereta cepat Whoosh di Depo Kereta Cepat di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (16/12/2024). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Para kepala daerah peserta Retreat Gelombang II akan diberangkatkan dari Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat, menuju IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, menggunakan kereta cepat Whoosh pada Minggu (22/6).
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menyampaikan bahwa seluruh peserta retreat telah diarahkan untuk berkumpul di Kemendagri sejak pukul 08.00 WIB sebelum berangkat bersama.
Menurut Bima, para peserta akan dilepas oleh Sekjen Kemendagri di Jakarta, kemudian disambut di Jatinangor oleh dirinya selaku kepala sekolah.
“Didampingi oleh Kepala BPSDM dan juga Rektor IPDN di Jatinangor,” kata Bima.

5 Kepala Daerah Dapat Gelang Merah, 6 Berhalangan Retreat Gelombang II

Wamendagri, Bima Arya, berbicara kepada wartawan terkait empat pulau yang menjadi sengketa antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (16/6/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wamendagri, Bima Arya, berbicara kepada wartawan terkait empat pulau yang menjadi sengketa antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (16/6/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Bima Arya menyebut ada 5 kepala daerah yang mendapatkan gelang merah usai menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum mengikuti Retreat Gelombang II.
Sementara itu, 6 kepala daerah lainnya berhalangan hadir karena alasan kesehatan.
“Sejauh ini ada 5 yang kami berikan tanda khusus seperti di gelombang pertama, yaitu pita merah atau gelang merah karena punya riwayat bypass, punya riwayat operasi, jadi perlu diawasi secara ketat. Ada 5 orang,” kata Bima Arya dalam konferensi pers usai medical check-up di BPSDM Kemendagri, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (21/6).
Selain 5 orang yang mendapatkan gelang merah, ada pula 5 kepala daerah lain yang mendapatkan tanda gelang kuning karena perlu pengawasan, meskipun tidak terlalu serius. Sisanya, sebanyak 39 orang dinyatakan sehat dengan gelang biru.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.