Strategi PPIH Agar Jemaah Haji Bisa 1 Kloter Berangkat ke Madinah dan Jeddah
kumparanNEWS June 22, 2025 07:20 AM
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi berupaya menyatukan dan menormalisasi jemaah haji yang terpisah di sejumlah hotel kembali bersama dalam satu kelompok terbang atau kloter utuh.
Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi, Ali Machzumi, mengatakan berbagai instrumen dikerahkan PPIH mulai dari layanan transportasi hingga layanan kedatangan dan kepulangan.
Jemaah haji Indonesia berangkat ke Arab Saudi memang berbasis kloter. Tapi, tahun ini berganti berbasis syarikah saat memasuki Makkah.
Ali membeberkan langkah dan upaya yang dilakukan PPIH Arab Saudi agar jemaah bisa satu kloter awal. Setidaknya ada 5 langkah dan upaya yang dilakukan PPIH Arab Saudi.
Pertama, menyatukan dokumen jemaah berupa paspor yang tersebar di 8 syarikah. Paspor itu disatukan di syarikah penanggung jawab pemberangkatan.
Kedua, menyatukan seluruh jemaah yang tersebar di sejumlah hotel, di hotel titik kumpul yang telah ditentukan sebelum pemberangkatan. Ketiga, mengumpulkan barang bawaan jemaah ke dalam titik kumpul pemberangkatan.
Jemaah haji menuju gua hira. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji menuju gua hira. Foto: Moh Fajri/kumparan
Keempat, me-refresh data manifest transportasi awal yang basisnya satu syarikah menjadi terbuka.
"Kemudian kami input ulang manifest pemberangkatan tersebut, sehingga bisa satu kloter utuh dan kemudian bisa diberangkatkan," kata Ali di Makkah, Sabtu (21/6).
Kelima, saat ini hotel di Madinah dapat ditempati oleh beberapa syarikah. Semula penempatan jemaah haji di Madinah adalah satu syarikah.
“Penempatan jemaah haji pada gelombang II ini, kami menyatukan beberapa syarikah ke dalam satu hotel. Dengan adanya ini, kami berharap jemaah haji dapat beribadah dengan lebih nyaman,” ujar Ali.
Ali mengungkapkan upaya tersebut juga berkoordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi.
"Kementerian Haji Arab Saudi telah memberikan ruang untuk kenyamanan dan keamanan jemaah, dengan kembali jemaah tergabung dalam satu kloter utuh," ungkap Ali.
Petugas membantu jemaah haji lanjut usai yang ikut safari wukuf. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membantu jemaah haji lanjut usai yang ikut safari wukuf. Foto: Moh Fajri/kumparan
Ali mengatakan normalisasi kloter ini membutuhkan kerja keras seluruh petugas. Terlebih dalam setiap kloter ada jemaah lansia, disabilitas, dan pengguna kursi roda. Sehingga perlu koordinasi semua pihak, termasuk syarikah.
"Dibutuhkan usaha yang luar biasa untuk mobilisasi dan menyatukan dalam satu titik kumpul, termasuk barang bawaannya,” terang Ali.
Atas upaya tersebut, lanjut Ali, Kementerian Haji Arab Saudi menilai bahwa proses pemberangkatan jemaah haji ke Madinah sejauh ini berjalan dengan aman dan lancar.
Ali menjelaskan proses pemberangkatan jemaah ke Madinah saat ini masih berlangsung. Dengan ritme yang terpola dan konsisten, ia berharap proses pemberangkatan jemaah haji dari Makkah ke Madinah dan ke Jeddah berjalan dengan lancar sampai selesai nanti.
Ali menyampaikan hingga tanggal 20 Juni 2025, jemaah haji dan petugas gelombang kedua yang telah diberangkatkan ke Madinah berjumlah 19.636 orang. Mereka tergabung dalam 50 kelompok terbang.
“Sementara jemaah haji dan petugas yang telah diberangkatkan ke Jeddah untuk selanjutnya diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 68.229 orang atau 175 kelompok terbang,” ungkap Ali.
"Perlu kami sampaikan juga bahwa hari ini 21 Juni 2025, ada 20 kloter dengan total jemaah haji dan petugas berjumlah 7.801 orang dijadwalkan pulang ke Tanah Air," tambahnya.

Jemaah Haji Diimbau Jaga Kesehatan

Ribuan jamaah haji dari berbagai negara berjalan pulang setelah melempar Jumrah di Mina, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (7/6/2025).  Foto: Andika Wahyu/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ribuan jamaah haji dari berbagai negara berjalan pulang setelah melempar Jumrah di Mina, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (7/6/2025). Foto: Andika Wahyu/ANTARA FOTO
PPIH Arab Saudi mengingatkan agar jemaah yang masih berada di Tanah Suci, menjaga kesehatan sebaik mungkin dengan istirahat yang cukup, makan teratur sesuai jadwal yang ditentukan, dan menjaga hidrasi tubuh dengan minum yang cukup.
"Bagi jemaah yang sakit agar mengikuti anjuran dokter dengan minum obat yang teratur," kata Ali.
Ali juga mengimbau apabila akan bepergian keluar hotel, pastikan menggunakan alat pelindung diri seperti alas kaki, payung, topi, dan kacamata hitam untuk melindungi diri dari cuaca panas.
"Jangan lupa selalu membawa kartu atau catatan nomor hotel, ini akan sangat membantu bila tersasar atau membutuhkan informasi saat kembali ke hotel," pesan Ali.
"Mari kita jaga semangat ibadah ini hingga tiba kembali di Tanah Air dengan selamat, sehat, dan meraih haji yang mabrur," tambahnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.