Donald Trump Kecolongan soal Intelijen AS yang Salah soal Kekuatan Iran dalam Serangan Bom Nuklir
adisaputro June 22, 2025 07:31 AM

TRIBUNWOW.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan direktur intelijen nasionalnya melakukan kesalahan fatal.

Pasalnya, intelijen Amerika Serikat mengatakan jika Iran tak membangun senjata nuklir saat berada di bawah Pempimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Dikutip dari Aljazeera, sebelumnya, Iran memang menangguhkan soal pembangunan bom nuklir tersebut.

Awalnya, Trump mengacuhkan Iran yang bertentangan dengan penemuan intelijen AS, Kamis (19/6/2025).

Padahal di saat yang sama Iran berada di tahap akhir dalam pengembangan senjata nuklir.

Terbaru, saat Trump ditanya soal informasi tentang Iran, ia menyadari kesalahan dari intelijennya.

"Lembaga intelijen saya salah, siapa intelijen yang mengatakan itu?" ujar Trump, Jumat (20/6/2025).

Wartawan di depan Trum pengatakan soal kemajuan yang dibuat Iran untuk menyerang Israel.

"Amerika memiliki informasi intelijen bahwa Iran sudah berada pada titik di mana mereka dapat memproduksi senjata nuklir dalam hitungan minggu hingga bulan, jika mereka memutuskan untuk menyelesaikan perakitannya," tulisnya dalam sebuah posting media sosial. 

"Presiden Trump telah menegaskan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi, dan saya setuju."

Diketahui, perang Iran dan Israel berlangsung sejak pertengahan Juni 2025.

Pada 13 Juni 2025, Israel mulai melancarkan serangan berskala besar terhadap sejumlah target di berbagai wilayah di Iran, yang kemudian dibalas oleh Iran.

Hingga kini, kondisi tersebut masih terus berlanjut dan menyebabkan banyak korban.

Perang Iran vs Israel memicu lonjakan besar dalam pengeluaran militer Israel.

Dengan kata lain dalam dua hari pertama perang, per harinya Israel menghabiskan anggaran $725 juta (sekitar Rp 11,8 triliun). (TribunWOw.com/ Tiffany Marantika)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.