Empat Emak-emak Jadi Kurir Sabu Jaringan Malaysia, Sembunyikan Barang Bukti di Lokasi Tak Terduga
muh radlis June 22, 2025 10:30 AM

TRIBUNJATENG.COM - Tim gabungan dari Bea Cukai dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika internasional asal Malaysia.

Dari delapan kurir yang diamankan, empat di antaranya merupakan ibu rumah tangga asal Sulawesi Selatan berinisial VH, KT, H, dan S.

Keempat perempuan tersebut diduga nekat menjadi kurir sabu karena tekanan ekonomi.

Mereka diberi imbalan puluhan juta rupiah untuk membawa narkotika dari Malaysia menuju Kota Makassar.

Yang mengejutkan, modus penyelundupan yang mereka lakukan tergolong ekstrem.

Barang bukti sabu dibungkus menggunakan pembalut wanita dan disembunyikan dalam pakaian, tepat di area tubuh yang sensitif.

Tak hanya itu, dua dari pelaku juga menyembunyikan sabu di dalam sepatu yang mereka kenakan.

"Upahnya itu Rp30 sampai Rp40 juta sekali pengantaran," kata Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah sesuai rilis di kantor Bea Cukai Makassar, Jl Bung Hatta Kawasan Pelabuhan Makassar, Sabtu (21/6/2025).

"Tidak ada pekerjaannya, ibu rumah tangga dan motifnya memang ekonomi," ujarnya

Untuk empat tersangka lainnya, kata Ardiansyah juga merupakan kurir yang nantinya bertugas mengedarkan sabu di Kendari Sulawesi Tenggara.


"Diedarkan di Kendari. Rekrutan baru yang kita tangkap. Ini pertama kali kita tangkap," ungkapnya.

Adapun ke empat pengedar tersebut lanjut dia, dikendalikan dari dalam Lapas.

"Di Kendari sudah kita kembangkan, ada sekitar 4 orang  juga kita amankan dari Kendari, salah satunya kita tetapkan DPO. Kemudian ada juga jaringan dari Lapas di Kendari," bebernya.

Pihaknya pun mengaku masih mendalami kasus itu dengan memburu bandar besar di yang menjadi otak peredaran barang haram tersebut.

 

Kronologi Pengungkapan 

Kronologi tertangkapnya delapan pelaku sabu jaringan internasional asal Malaysia yang diungkap Tim Bea Cukai Makassar dan BNNP Sulsel.

Kepala Kanwil DJBC Sulawesi Bagian Selatan Djaka Kusmartata, delapan pelaku ditangkap dalam penindakan sebulan terakhir Mei-Juni 2025.

Delapan pelaku kata Djaka, ditangkap berdasarkan empat pengungkapan kasus yang dilakukan.

Ia menjelaskan, pengungkapan bermula saat Tim Inteljen Bea Cukai mencurigai penumpang asal Kuala Lumpur Malaysia yang tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

"Setelah dilakukan profiling terhadap empat orang penumpang yang menggunakan penerbangan Air Asia (AK 334) dan Malaysia Airlines (MH 847), yang bersangkutan diduga membawa Narkotika," kata Djaka.

Berbekal hasil analisis tersebut, lanjut dia, dilakukan wawancara dan pemeriksaan mendalam berupa pemeriksaan badan (body checking) dan pemeriksaan barang bawaan penumpang. 

"Hasil dari pemeriksaan mendalam ditemukan adanya kegiatan penyelendupan Narkotika Golongan I jenis Methamphetamine," ujarnya.

Adapun rincian pengungkapan kata Djaka, dimulai dengan penindakan pertama pada tanggal 23 Mei 2025 berupa Methamphetamine atau sabu dengan berat bruto sebesar  342 gram, dengan pelaku perempuan inisal VH.

Modusnya lanjut Djaka, barang bukti disembunyikan di dada dan dibungkus menggunakan pembalut yang disembunyikan di dalam pakaian dalam yang digunakan pelaku.

"Penindakan kedua pada tanggal 27 Mei 2025,  berupa Methamphetamine atau sabu dengan berat bruto sebesar 1.042 gram dengan pelaku inisial KT berjenis kelamin perempuan," ungkapnya.

Barang bukti tersebut lanjut dia, juga disembunyikan di dada dan dibungkus menggunakan pembalut yang disembunyikan di dalam pakaian dalam pelaku. 

"Penindakan ketiga pada tanggal 14 Juni 2025 berupa, Methamphetamine atau sabu dengan berat bruto sebesar 350 gram dengan pelaku inisial H berjenis kelamin perempuan," bebernya.

Barang bukti juga dibungkus menggunakan pembalut yang disembunyikan di dalam pakaian dalam pelaku dan di dalam sepatu yang dipakai.

"Penindakan keempat pada tanggal 14 Juni 2025 berupa Methamphetamine atau sabu dengan berat bruto sebesar 290 gram dengan pelaku inisial S berjenis kelamin perempuan," sebutnya.

Barang bukti tersebut juga dibungkus menggunakan pembalut yang disembunyikan di dalam pakaian dalam yang digunakan oleh pelaku dan disembunyikan di dalam sepatu yang dipakai.

Barang hasil penindakan itu kata dia, telah diserahterimakan kepada BNN Provinsi Sulawesi Selatan.

Sementara untuk empat pelaku lainnya, ditangkap melalui joint analysis dan joint operation antara BNN Provinsi Sulawesi Selatan, Kanwil DJBC Sulawesi Bagian Selatan dan Bea Cukai Makassar melakukan pengembangan melalui controlled delivered ke penerima paket yang berada di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dan Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 

"Sehingga joint operation tidak hanya terdiri dari BNN Provinsi Sulawesi Selatan, Kanwil DJBC Sulawesi Bagian Selatan, dan Bea Cukai Makassar, namun demikian juga turut bergabung Bea Cukai Kendari yang kemudian berhasil mengamankan 4 (empat) orang pelaku lainnya dengan inisial M dan SR berjenis kelamin perempuan serta AN dan JS berjenis kelamin laki-laki," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, Tim Bea Cukai Makassar gagalkan penyeludupan sabu seberat dua kilogram atau 2.024 gram asal Malaysia di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Penyelundupan sabu lewat jalur udara itu mengamankan total delapan pelaku.

Enam dari delapan pelaku adalah perempuan, sementara dua lainnya, laki-laki.

Pengungkapan itu, dirilis Kepala Kanwil DJBC Sulawesi Bagian Selatan Djaka Kusmartata di kantor Bea Cukai Makassar, Jl Hatta Kawasan Pelabuhan Makassar, Sabtu (21/6/2025).

Djaka mengatakan, terungkapnya jaringan internasional ini merupakan hasil dari operasi gabungan Bea Cukai Makassar dengan BNNP Sulsel.

"Dalam operasi gabungan ini, kami telah berhasil mengungkap empat kasus tindak pidana narkotika jaringan internasional," kata Djaka Kusmartata.

Adapun inisial ke delapan pelaku, VH, M, AN, KT, SR, H, S dan JS.

Dari total barang bukti kurang lebih 2.024 gram sabu atau Methaphetamine itu, lanjut Djaka, taksiran nominal rupiahnya mencapai Rp 2,42 milliar.

"Dari hasil operasi gabungan ini, ditaksir menyelamatkan kurang lebih 10.000 jiwa generasi bangsa," jelasnya.

Turut hadir dalam konferensi pers itu, perwakilan Gubernur Sulsel, DPRD Sulsel, Kapolda Sulsel, Danlanud Hasanuddin dan Danlantamal VI Makassar serta Kejati Makassar.(*)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.