Kemensos Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Pohuwato, Gorontalo
kumparanNEWS June 22, 2025 03:40 PM
Kementerian Sosial Republik Indonesia bergerak cepat merespons bencana alam banjir bandang yang melanda Kabupaten Pohuwato, Gorontalo pada Jumat, 20 Juni 2025, sekitar pukul 22.00 WITA.
Banjir bandang terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sejak sore hingga malam hari. Sungai yang melintasi beberapa kecamatan di Pohuwato meluap sangat cepat, membawa material lumpur, kayu, serta puing bangunan, dan menerjang permukiman warga.
Bencana ini menyebabkan dua warga Desa Tuweya, Kecamatan Wonggarasi, meninggal dunia akibat terseret arus banjir. Korban yang berhasil diidentifikasi adalah Yance Munu (36) dan Larastiari Lakoro (14).
Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan duka cita mendalam atas korban jiwa dalam musibah ini.
“Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas korban meninggalnya akibat banjir bandang ini," ujar Gus Ipul, Minggu (22/6/2025).
Banjir bandang juga berdampak pada 2.542 kepala keluarga atau sekitar 8.468 jiwa yang tersebar di sepuluh desa di lima kecamatan, meliputi Kecamatan Paguat, Lemito, Randangan, Wonggarasi, dan Taluditi. Desa Lemito menjadi salah satu wilayah dengan jumlah korban terbesar sebanyak 848 KK atau 2.713 jiwa. Selain itu, beberapa desa seperti Wonggarasi Tengah, Wonggarasi Barat, dan Desa Tuweya juga mengalami dampak cukup signifikan.
Hingga saat ini, proses pendataan jumlah pengungsi masih berlangsung, sementara laporan korban luka nihil. Di lapangan, banjir sudah mulai surut, namun menyisakan material lumpur dan puing-puing yang memenuhi bagian dalam rumah dan halaman warga, sehingga aktivitas warga sehari-hari seperti memasak, mandi, dan mencuci belum dapat dilakukan secara mandiri.
Gus Ipul menegaskan, perintah Presiden Prabowo Subianto jelas bahwa negara harus hadir membantu.
"Kami berkomitmen terus mendampingi proses evakuasi dan pemulihan, memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi, serta berkoordinasi intensif dengan semua unsur terkait agar penanganan berjalan optimal,” katanya.
Kementerian Sosial telah melakukan berbagai langkah penanganan darurat. Melalui Sentra Tumou Tou Manado, Kemensos telah mengirimkan bantuan logistik yang diberangkatkan pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Bantuan yang disalurkan terdiri atas makanan anak sebanyak 614 paket, kidsware sebanyak 150 paket, 500 lembar selimut, 51 paket peralatan dapur keluarga, 300 lembar tenda gulung, serta dua unit tenda serbaguna, dengan total nilai bantuan mencapai Rp 312.273.900.
Bantuan akan digunakan untuk mendukung kebutuhan dasar warga terdampak, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lanjut usia, dan penyandang disabilitas.
Selain itu, tim Kemensos juga melakukan kaji cepat di lokasi kejadian, mengevakuasi warga ke lokasi lebih aman, memantau debit air, dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait.
Dalam penanganan bencana ini, Kementerian Sosial bekerja sama dengan berbagai unsur, mulai dari BNPB, Sentra Tumou Tou Manado, Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Dinas Sosial Kabupaten Pohuwato, TAGANA, BPBD, TNI, Polri, aparat kecamatan dan desa setempat, hingga berbagai unsur relawan lainnya. Seluruh kekuatan dikerahkan agar proses evakuasi, pembersihan, dan pemulihan bisa berjalan dengan cepat.
Lebih lanjut, Gus Ipul juga mengajak masyarakat terus mengedepankan semangat gotong royong dalam menghadapi bencana.
“Kami mengapresiasi seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan, mulai dari relawan, aparat pemerintah daerah, unsur TNI dan Polri, hingga masyarakat yang bahu membahu membantu sesama. Dengan kerja sama yang kuat, kita yakin pemulihan akan berjalan lebih cepat,” tegasnya.
Kementerian Sosial akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan situasi dan siap memberikan dukungan tambahan sesuai kebutuhan masyarakat terdampak di Kabupaten Pohuwato dan sekitarnya.