Jemaah Haji RI Hilang Bertambah Jadi 3 Orang, Petugas Gencarkan Pencarian
kumparanNEWS June 22, 2025 08:20 PM
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mencatat jemaah haji yang hilang bertambah satu orang lagi. Artinya, saat ini ada tiga jemaah haji yang masih dicari keberadaannya.
Kepala Bidang Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi, Harun Arrasyid, menegaskan pihaknya akan menggencarkan proses pencarian.
"Kita sampai saat ini proses pencarian jemaah kita yang masih belum kembali ke kloternya masih kita lakukan. Update yang melaporkan ke kami ada 3 orang jemaah yang belum kembali ke kloternya," kata Harun di Kantor Daker Makkah, Minggu (22/6).
Sebelumnya ada dua jemaah yang hilang yaitu Nurimah dari kloter PLM 19 dan Sukardi bin Jakim dari kloter SUB 79. Mereka berdua hilang sebelum puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Kementerian Agama (Agama) lalu membadalhajikan Sukardi dan Nurimah. Lalu, ada laporan terbaru yaitu Hasbullah Ihsan BDJ 07 yang hilang setelah puncak haji.
“Terakhir yang ketiga baru laporan malam Selasa kemarin berarti kurang lebih 4 hari lalu ini ada laporan ke kami ada satu jemaah dari kloter BDJ 07 yang rumahnya (hotel) di 709 atas nama Bapak Hasbullah,” ungkap Harun.
Harun sudah membentuk Tim A dan Tim B untuk mencari jemaah yang hilang tersebut. Ia sudah mencari ke Rumah Sakit di Makkah, berkoordinasi dengan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), hingga KJRI.
“Tadi pagi kami bersama-sama juga dengan tim menuju ke Muaisim, kami juga melihat di sana, dan kami laporkan dengan membawa data-data jemaah tersebut. Namun, belum kita ketemukan titik terang yang kita harapkan,” ujar Harun.
Harun mengungkapkan pihak syarikah juga sudah melaporkan kehilangan itu ke Kepolisian Arab Saudi. Ia menegaskan PPIH Arab Saudi akan terus mencari keberadaan jemaah yang hilang.
“Kami koordinasi juga dengan pihak terkait di hotel-hotel yang ada di sekitar Makkah, kemudian kita lakukan penyisiran di hotel-hotel yang sudah ditinggalkan jemaahnya baik itu menuju Tanah Air maupun ke Madinah. Namun sampai detik ini kita belum menemukan titik terang,” tutur Harun.