Tugaskan Tim Pembina Desa, Puskesmas di HSU Cari 379 Orang Terduga Penderita TBC
Edi Nugroho June 23, 2025 08:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI- Peningkatan jumlah penderita Tuberkulosis (TBC) di Indonesia terus disikapi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan melakukan skrining. Dari hasil pemeriksaan, penderita selanjutnya diobati. Hal ini juga dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).

Puskesmas Sungai Malang Kecamatan Amuntai Tengah yang menangani 21 desa bahkan menargetkan mendapat 379 suspect atau terduga penderita pada 2025. Tim pembina desa mulai dari bidan, perawat dan ahli gizi ditugasi mencari minimal 20 suspect.

Kepala Puskesmas Sungai Malang Devy Braja menerangkan tiap Puskesmas berbeda jumlah target yang diberikan disesuaikan dengan jumlah cakupan warga yang ditangani. Setiap bulan ada aplikasi khusus dari Kemenkes untuk melaporkan hasil skrining dan pemeriksaan suspect.

Tim pembina desa melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel dahak yang kemudian diserahkan ke Puskesmas untuk dikirim ke rumah sakit guna diteliti di laboratorium. Warga yang berobat di Puskesmas juga dilakukan pemeriksaan serta pengambilan sampel jika masuk kategori suspect.

Pasien yang memang dinyatakan positif TBC selanjutnya mendapatkan pengobatan rutin. Obat bisa diserahkan melalui bidan desa atau kader TBC.

Obat diberikan satu pekan satu kali untuk memudahkan pengawasan apakah penderita rutin mengonsumsinya. “Ada juga program Pengawas Minum Obat (PMO) dimana anggota keluarga diminta memastikan penderita meminum obat secara rutin dan teratur.  PMO diberi imbalan untuk tugas tersebut,” ujar Devy.

Devy pun menyampaikan selama 2025 tidak ada laporan pasien TBC meninggal dunia. “Pencegahan dan pengobatan kepada penderita menjadi konsen Puskesmas bekerja sama dengan masyarakat,” katanya.  (nia/rin)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.