TIMESINDONESIA, JEMBER – Perkuat Akses dan Pemerataan Pendidikan Tinggi Vokasi Melalui Kolaborasi Nasional, Politeknik Negeri Jember (Polije) menyelenggarakan Seleksi Mandiri Konsorsium Politeknik Negeri (SM-KPN), sebagai bagian dari jalur penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026.
Seleksi ini merupakan hasil kolaborasi nasional antar politeknik negeri se-Indonesia yang bertujuan untuk memperluas akses pendidikan tinggi vokasi secara merata dan berkualitas.
Sebanyak 260 peserta mengikuti pelaksanaan ujian berbasis Computer-Based Test (CBT) yang dilaksanakan di kampus utama Polije, serta didukung oleh pelaksanaan serentak di beberapa lokasi kampus Polije, yaitu Bondowoso, Nganjuk, Sidoarjo, Ngawi, dan Sabu Raijua di Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis Polije untuk menjangkau calon mahasiswa dari berbagai wilayah, termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Surateno, S.Kom., M.Kom., selaku Wakil Direktur Bidang Akademik Polije, menjelaskan bahwa jalur mandiri di Polije dibagi menjadi dua skema utama. Pertama adalah skema prestasi/minat dan kemampuan yang telah dilaksanakan sebelumnya, dan kedua adalah jalur SM-KPN yang kini tengah berlangsung.
“Seleksi SM-KPN ini bukan hanya sekadar ujian masuk, tetapi menjadi bentuk nyata kolaborasi nasional politeknik negeri dalam menciptakan akses pendidikan yang adil dan berkualitas. Kami memastikan pelaksanaannya berjalan lancar, transparan, dan berbasis sistem asesmen yang terstandar. Soal-soal yang digunakan telah melalui proses validasi ketat oleh tim ahli dari konsorsium,” terang Surateno.
SM-KPN memungkinkan peserta untuk tidak hanya memilih program studi di Polije, tetapi juga di politeknik negeri lain yang tergabung dalam konsorsium. Skema ini memberi fleksibilitas yang lebih besar bagi calon mahasiswa untuk menentukan pendidikan yang sesuai dengan minat dan potensi mereka.
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi besar Polije dalam mendukung transformasi pendidikan tinggi vokasi di Indonesia. Tidak hanya dari sisi konten pembelajaran, tetapi juga dari sisi sistem penerimaan dan digitalisasi proses akademik.
“Kami ingin menjaring calon mahasiswa yang benar-benar siap dan berkomitmen menempuh pendidikan vokasi. Melalui seleksi yang terstandar dan inklusif, kami optimis bisa mencetak lulusan yang siap kerja, berjiwa inovatif, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global,” tambah Surateno.
Polije juga terus mendorong inovasi dan penguatan sistem penerimaan mahasiswa baru berbasis digital dan kolaboratif agar semakin adaptif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan industri. Diharapkan, SM-KPN dapat menjadi jalur strategis dalam menghadirkangenerasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga terampil dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Masyarakat dapat memantau informasi lebih lanjut mengenai tahapan hasil seleksi dan daftar ulang calon mahasiswa baru Polije melalui laman resmi: www.polije.ac.id. (*)