Kabar baik bagi keluarga penerima manfaat (KPM). Per 23 Juni 2025 pukul 00.35 WIB, pencairan bantuan sosial (bansos) tahap kedua untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mulai menunjukkan perkembangan positif.
Sejumlah KPM mulai merasakan manfaat dari pencairan dana bansos tersebut.
Penerima yang telah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) melaporkan adanya saldo masuk ke Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebesar Rp600.000.
Selain itu, bagi KPM BPNT murni juga tersedia bonus tambahan senilai Rp400.000 yang mulai diproses.
Dalam pemantauan terkini, sejumlah penerima sudah menerima notifikasi masuknya saldo ke KKS mereka.
Salah satu contohnya adalah KPM BPNT murni yang sebelumnya belum pernah menerima bantuan, kini telah mencairkan bantuan senilai Rp600.000 pada pagi hari tanggal 23 Juni.
Selain pencairan utama, bonus BPNT sebesar Rp400.000 tengah dipersiapkan untuk disalurkan.
Data mencatat ada 14.230.109 KPM dari kategori sembako murni yang tercatat sebagai penerima potensial bonus tersebut.
Sekitar 78% dari total penerima telah memiliki rekening aktif yang siap menampung pencairan dana.
Namun, update terbaru dari view DTSEN menunjukkan adanya beberapa perbedaan signifikan dibanding sebelumnya.
Saat dicek melalui menu riwayat bansos, status pencairan PKH dan BPNT tahap kedua yang semula berada dalam proses burkol (pembukaan rekening kolektif), kini berubah menjadi strip kosong tanpa nominal.
Sementara itu, status penebalan BPNT senilai Rp400.000 yang sebelumnya bisa dicek rekeningnya kini tak lagi muncul dalam tampilan data.
Kondisi ini memunculkan dugaan adanya pergantian pihak penyalur bansos.
Jika sebelumnya distribusi dilakukan oleh PT Pos Indonesia, ada kemungkinan pengalihan ke bank-bank anggota Himbara sebagai penyalur baru.
Hal ini tentu memerlukan pembukaan rekening baru bagi setiap penerima.
Pergantian penyalur bukanlah hal baru. Tahun 2024 lalu, peralihan semacam ini sempat menyebabkan keterlambatan penyaluran hingga bantuan tahap tiga digabung dengan tahap empat karena kendala teknis.
Di tengah proses ini, terdapat kemajuan positif. Lebih dari 500 ribu KPM dari total 1,3 juta yang sebelumnya gagal menerima bantuan telah berhasil diperbaiki datanya dan kini bisa mencairkan dana bansos.
Namun demikian, masih tersisa sekitar 700 ribu KPM yang berada dalam proses verifikasi dan pembaruan data oleh para pendamping sosial bersama pihak berwenang lainnya.
Publik saat ini menantikan kepastian resmi dari Kementerian Sosial Republik Indonesia mengenai siapa pihak yang akan menyalurkan bansos tahap kedua tahun ini.
Jika tetap melalui PT Pos Indonesia, proses penyaluran bisa berlangsung lebih cepat karena tidak memerlukan pembukaan rekening baru.
Namun, bila terjadi pengalihan ke bank penyalur, kemungkinan besar pencairan bantuan akan tertunda hingga awal Juli 2025.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan KPM yang menantikan dana tersebut untuk kebutuhan pokok.
Menteri Sosial telah menegaskan bahwa bonus tambahan BPNT sebesar Rp400.000 tetap akan dicairkan pada bulan Juni 2025.
Untuk itu, para KPM diimbau tetap tenang, tidak bolak-balik mengecek KKS, dan menanti informasi resmi dari pendamping sosial atau kanal pemerintah.
“Tunggu saja perkembangan dari Kemensos. InsyaAllah bantuan cair di minggu-minggu ini.”
Dengan perkembangan yang kian positif, harapan masyarakat terhadap cairnya bansos PKH dan BPNT tahap dua di bulan ini semakin terbuka.
Jangan lupa bagikan informasi ini di media sosial dan grup WhatsApp agar lebih banyak penerima bantuan bisa mengetahui perkembangan terbaru.