TRIBUNJATIM.COM - Dua pengamen cilik tengah viral di media sosial usai menyanyikan lagu Ijazah Jokowi.
Bahkan mereka tak kapok menyanyikan lagu tersebut meski pernah diinterogasi polisi.
Adapun lagu berjudul Ijazah Jokowi merupakan lagu kedua yang terdapat kritikan tentang Jokowi.
Sebelumnya dua pengamen kecil ini pernah juga menyanyikan lagu mengkritik Jokowi dengan judul 'Kejamnya Ibu Tiri Lebih Kejam Pak Jokowi'.
Hal ini diungkapkan oleh ayah kandung dari dua pengamen ini yang bernama Supiyanto.
Dua pengamen cilik itu juga mengaku jika sebelumnya mereka pernah didatangi oleh polisi karena lagu yang mengkritik Jokowi.
Polisi mendatangi dua pengamen cilik ini gegara lagu 'Kejamnya Ibu Tiri Lebih Kejam Pak Jokowi' bukan 'Ijazah Jokowi'.
"Bukan (lagu ijazah Jokowi)," kata Supiyanto dilansir dari YouTube tvone news, via Tribun Bengkulu pada Senin (23/6/2025).
Menurutnya, polisi saat itu meminta Supiyanto dan dua anaknya menghapus video lagi tersebut.
"Kami disuruh hapus lagunya. Waktu pertama kali datang katanya perintah Pak Kapolri. Baru siangnya orang itu datang lagi, jadi lagunya di video kami disuruh dihapus," katanya.
Ia bercerita, dua anaknya mendapat inspirasi dalam membuat lagu dari berita yang sedang viral di media sosial.
Sejak awal menemukan ide sampai setelah lagu sudah jadi, Supiyanto mengaku ikut mengontrol.
"Diberitahu juga saya ada 'oh ini viral pak kami bikin ya lagunya ?'. Ya suka hati kalian lah. Gak ada (yang memerintah)," katanya.
Dalam proses pembuatan, Supiyanto juga melarang anak-anaknya untuk membuat yang melanggar hukum.
"Kan saya dengarkan juga, kalau kira-kira melanggar hukum ya gak saya kasih. (lagu ijazah Jokowi) Gak (melanggar hukum)," katanya.
Lirik lagi ijazah Jokowi:
"Ruwet, ruwet, ruwet pak Wiwi bikin ruwet
Mumet, mumet, mumet, Pak Wiwi bikin mumet
10 tahun hidup dalam kepalsuan
Ijazah palsu ternyata yang digunakan
Pak polisi cepat cari barang bukti
Jangan seperti pak polisi menutupi
Yang foto copy bilang saja foto copy
Jangan seakan itu dibilang yang asli
Rakyat sudah merasa muak dibohongi
ijazah asli belum juga ditunjukin".
Vokalis lagu ijazah Jokowi mengatakan, ada banyak komentar yang meminta polisi menangkap mereka.
Mereka hanya menegaskan karya lagu juga konten di media sosial sama sekali tak berkaitan dengan guru.
"Berhubung ada komentar yang menyuruh polisi menangkap kami dan bapak ibu guru kami. Konten kami itu tidak ada hubungannya dengan bapak ibu guru kami. Semua itu kami lakukan atas inisiatif kami sendiri," katanya.
Sekalipun konten melanggar hukum, mereka mengaku siap mengambil konsekuensinya.
"Andaipun dalam konten kami ada yang melanggar hukum sebagai warga negara yang baik kami siap untuk mempertanggungjawabkannya," katanya.
Selain itu, mereka juga menunjukan ijazah miliknya.
"Dan di ijazah ini juga ada alamat kami. Ini ijazah asli hasil kerja keras kami sendiri," katanya.
Selama sekolah mereka juga mencari uang sendiri dengan ngamen dan mulung barang bekas.
"Untuk mendapat ijazah ini di luar dari hasil konten kami, kadang kami ngamen, kadang kami cari barang bekas, untuk kami jual dan uangnya kami gunakan untuk bisa sekolah kami. Begitulah perjuangan kami untuk mendapatkan ijazah asli seperti," katanya.