TRIBUNJATIM.COM - Nasib buruh bangunan proyek warung mie di Gorontalo belum terima upah beberapa waktu lalu viral di media sosial.
Kini pekerja bangunan tersebut bisa sedikit lega.
Pasalnya, upah dibayarkan oleh Wali Kota secara tunai.
Wali Kota tersebut membayar menggunakan dana pribadinya sebesar Rp61.250.000.
Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea menjelaskan, uang tersebut murni dari kantong pribadinya, bukan dari anggaran pemerintah.
Uang yang diserahkan Adhan kepada para buruh mencapai Rp61.250.000, yang disebutnya sebagai setengah dari total tunggakan upah yang mencapai Rp122,5 juta.
“Itu pakai uang pribadi saya, bukan APBD. Ini bentuk tanggung jawab saya sebagai kepala daerah,” ujar Adhan Dambea, Jumat (20/6/2025) usai memimpin aksi demonstrasi, dikutip dari Tribun Gorontalo.
Adhan menegaskan, langkahnya membantu para buruh tidak didasari oleh motif politik atau hubungan apa pun dengan pihak Mie Gacoan.
Menurutnya, ini adalah murni bentuk kepedulian terhadap keadilan dan hak-hak rakyat kecil.
“Ini tidak ada kepentingan apa-apa, apalagi hubungan dengan Mie Gacoan. Saya hanya ingin rakyat jangan dizalimi,” tegasnya.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa digelar puluhan massa gabungan buruh, mahasiswa dan masyarakat yang menuntut pembayaran gaji sekitar 35 pekerja bangunan yang terlibat dalam pembangunan gedung Mie Gacoan.
Total tunggakan mencapai lebih dari Rp100 juta.
Massa memulai aksi dari AD Center dan bergerak menuju Tugu Saronde, Mie Gacoan Panjaitan, Kantor Wali Kota, hingga ke DPRD Kota Gorontalo untuk mengikuti agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pihak terkait.
Dalam RDP itu, hadir perwakilan dari PT Brilian Jaya selaku kontraktor pelaksana proyek serta PT Pesta Pora Abadi sebagai pemilik merek Mie Gacoan.
Sebelumnya, Pemkot Gorontalo juga telah mengeluarkan surat penutupan sementara terhadap Mie Gacoan sejak 17 Juni 2025.
Penutupan berlaku hingga 30 hari sambil menunggu penyelesaian hak-hak buruh.
Adhan menegaskan langkah ini tidak bertujuan menghambat investasi.
Sebaliknya, Pemkot Gorontalo telah menyiapkan Peraturan Daerah tentang Kemudahan Investasi, namun ia menekankan perlindungan terhadap pekerja lokal tetap menjadi prioritas utama.
“Saya dukung investasi, tapi bukan berarti rakyat boleh dikorbankan. Keadilan tetap harus ditegakkan,” pungkas Adhan.
Penjelasan Resmi PT Pesta Pora Abadi
Di sisi lain, PT Pesta Pora Abadi memberikan penjelasan soal proyek pembangunan Restoran Mie Gacoan di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
PT Pesta Pora Abadi mengapresiasi masukan berbagai pihak terkait proyek pembangunan Restoran Mie Gacoan di Jalan Nani Wartabone, Kota Gorontalo tersebut.
Pihak perusahaan mengaku sejak awal aktif memfasilitasi komunikasi antara semua pihak.
Manajemen mengaku sudah menyelesaikan kewajibannya kepada pelaksana proyek.
Selain itu, pihak pelaksana proyek sudah menyatakan kesanggupan membayar upah buruh.
Pihaknya menempuh jalur musyawarah, tanpa menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Kami memahami bahwa keberlangsungan proyek ini melibatkan banyak pihak, dan karena itu perusahaan senantiasa menjaga komitmen untuk menjalankan tanggung jawab sesuai porsi dan peran yang dimiliki," tulisnya.
"Sejak awal, PT Pesta Pora Abadi berupaya secara aktif memfasilitasi komunikasi antara seluruh pihak terkait agar persoalan ini dapat diselesaikan secara terbuka dan konstruktif
Manajemen pun telah menyelesaikan kewajiban yang menjadi bagian tanggung jawabnya kepada pelaksana proyek yang ditunjuk," lanjutnya.
Pelaksana proyek yang sebelumnya ditunjuk oleh Mie Gacoan, telah menyampaikan kesanggupan secara tertulis untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya.
Surat pernyataan resmi tentang kesanggupan tersebut telah disampaikan kepada pihak-pihak terkait, termasuk para pekerja yang belum menerima pembayaran.
Komitmen ini menjadi dasar bagi Mie Gacoan untuk terus mendukung penyelesaian melalui jalur musyawarah, tanpa menempuh jalur hukum.
Selanjutnya, PT Pesta Pora Abadi terus mendorong agar proses penyelesaian antara pelaksana proyek dan mitra lokal yang terlibat dapat berjalan dengan baik hingga tuntas, sesuai komitmen yang telah disampaikan.
Dimanapun kehadiran Mie Gacoan, sejak awal dirancang untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Dalam proses pembangunan dan operasional Mie Gacoan di Gorontalo, perusahaan tetap berupaya memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar.
Meski pelaksana proyek berasal dari luar daerah, namun keterlibatan tenaga kerja lokal tetap menjadi bagian dari proses pelaksanaan di lapangan.
Manajemen Mie Gacoan senantiasa membuka ruang komunikasi dan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat.
"Setiap langkah yang diambil dilakukan dengan penuh tanggung jawab, serta semangat mencari solusi terbaik untuk kemajuan bersama," tutupnya.